Pada kesempatan tersebut, Mbak Rara sempat menerangkan bagaimana cara ia memindahkan petir.
Ia pun mengungkapkan rasa syukur karena petir tak sampai menyambar para pembalap saat proses dipindahkan.
"Jadi gini, waktu perjalanan saya ke sini itu kan saya masuk dua kali tuh, saya masuk pertama kan saya suruh tunggu 10 sampai 15 menit, saya ngomong, nanti petir akan saya geret ke arah selatan, antara 10 menit itu ada petir tapi di sebelah sana," terang Mbak Rara.
"Tapi petirnya itu kan, boleh ngomong Alhamdulillah dulu? Ya Alhamdulillah, bersyukur, puji Tuhan, petirnya itu tidak mengenai pembalap," imbuhnya.
Lebih lanjut, kini pernyataan Mbak Rara tersebut ramai menjadi perbincangan.
Bukan karena soal caranya dalam memindahkan petir, melainkan tentang bagaimana ia mengungkapkan rasa syukurnya terhadap Tuhan.
"Alhamdulillah puji syukur...tapi emang agamanya pas ditanya om dedy corbuzier sih emang private sih," tulis seorang netter.
"Alhamdulillah bersyukur puji tuhan, hmm gimana tuh," sahut lainnya.
"Menurutku Ngomongx ngawur, agamanya dipertanyakan dan tidak berwibawa,stiap yg denger pst ngerasa kl dia itu kbanyakan halu," sahut lainnya.
Di samping itu, Darius Sinathrya mengomentari sosok Rara Isti Wulandari alias Mbak Rara, sang pawang hujan di MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.