Memang, tak lama setelah Ganjar diumumkan sebagai bakal capres PDI-P pada April 2023, PPP menyatakan dukungannya buat mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
“Mengusulkan Bapak Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arwani Thomafi dalam rapimnas.
PPP sempat optimis Sandi bakal dipilih jadi cawapres Ganjar. Meski demikian, partai yang dimotori Muhamad Mardiono tersebut mengaku tak memaksakan duet keduanya.
Sandi sendiri mengaku akan tetap mendukung Ganjar dan tak meninggalkan PPP sekalipun ia tidak dipilih jadi bakal cawapres.
"Saya all out akan mendukung Pak Ganjar, ini sudah diputuskan Rapimnas 5 dan 6 kegiatan-kegiatan ini terus kita dorong," ujar Sandi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Tak dipilih
Sejak lama, sejumlah nama memang santer disebut di bursa cawapres Ganjar. Selain Sandi, ada sosok Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa juga sempat masuk radar cawapres Ganjar.
Dari sejumlah nama yang beredar, sosok Mahfud MD yang akhirnya dipilih jadi calon RI-2. Mahfud diumumkan sebagai cawapres Ganjar langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, pada Rabu (18/10/2023).
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof Dr Mahfud MD,” kata Megawati di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).
Megawati mengaku sudah berdiskusi dengan para ketua umum partai politik koalisi pendukung Ganjar sebelum memutuskan nama Mahfud sebagai cawapres. Ada sejumlah alasan yang membuat Mega yakin menyandingkan Ganjar dengan Mahfud.