"Jadi kita harus lihat dulu dari hulunya siapa yang mengancam, kemudian muncul video, tujuannya apa sampai terjadi masa depan seseorang, nasib seseorang dihancurkan," ucap Raudhah.
"Kemudian dia sedikit mau bangkit dihantam lagi dengan video-video lain ini menjadi satu kesatuan utuh," sambungnya.
(*)