Find Us On Social Media :

Punya Banyak Kandungan Nutrisi, Kenapa Konsumsi Ikan di Indonesia Masih Rendah?

By Fathia Yasmine, Selasa, 24 Oktober 2023 | 15:05 WIB

Dalam rangka peringati Hari Pangan Sedunia (World Food Day) setiap 16 Oktober, PT Heinz ABC Indonesia Bersama Nakita.id mengadakan kegiatan edukasi publik ‘#KeluargaGemarIkan Bersama ABC untuk Masyarakat Sehat & Cerdas’ untuk tingkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makan ikan untuk mendukung tumbuh kembang anak.

SajianSedap.com – Selama masa pertumbuhan, anak – anak perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat agar kebutuhan nutrisi mereka terpenuhi.

Selain sayur dan buah, mereka juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan protein. Salah satunya, dengan rajin mengonsumsi berbagai jenis ikan, baik ikan air tawar maupun ikan laut.

Dengan rutin mengonsumsi ikan, perkembangan otot, tulang, dan sistem imun anak akan terjaga dengan baik, sehingga terhindar dari risiko stunting dan tidak mudah sakit.

Hal ini diutarakan oleh Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI Pangan Indonesia), Hardinsyah, saat menjadi pembicara di agenda “Parent Session Nakita: #KeluargaGemarIkan Bersama ABC untuk Masyarakat Sehat & Cerdas”, Kamis (19/10/2023).

Sayangnya, menurut Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  Erwin Dwiyana, konsumsi ikan di kalangan anak – anak maupun orang dewasa di Indonesia masih terbilang renah.

Baca Juga: Doyan Makan Fried Chicken? Yuk, Kunjungi Gerai Ayam Pedas ABC Sambal Asli Sachet 

Pada 2022, masyarakat Indonesia rata – rata hanya mengonsumsi 57,27 kg ikan per tahun. Padahal, pemerintah menargetkan konsumsi ikan rata – rata di Indonesia sebanyak 62,05 per tahunnya.

“Jika dilihat per provinsi, bagian timur Indonesia mengonsumsi 50-60 kg ikan per kapita. Namun di area Jawa, masyarakat hanya mengonsumsi 29-30 kg ikan per kapita,” ujar Erwin dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, ada banyak faktor yang membuat masyarakat Indonesia enggan mengonsumsi ikan. Salah satunya, stigma negatif seperti ikan bisa memicu alergi hingga enggan memakan makanan berbau amis.

“Sebaran ikan yang tidak merata juga bisa memicu rendahnya konsumsi ikan,” lanjutnya.

Apabila konsumsi ikan kurang diminati oleh ibu hamil maupun anak – anak, Hardinsyah menyebut, keduanya sangat mungkin terkena malnutrisi.

Pada ibu hamil, malnutrisi ini juga akan diturunkan pada jabang bayi, sehingga bisa mengganggu tumbuh kembang dan kesehatan bayi di masa depan.