SajianSedap.com – Selama masa pertumbuhan, anak – anak perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat agar kebutuhan nutrisi mereka terpenuhi.
Selain sayur dan buah, mereka juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan protein. Salah satunya, dengan rajin mengonsumsi berbagai jenis ikan, baik ikan air tawar maupun ikan laut.
Dengan rutin mengonsumsi ikan, perkembangan otot, tulang, dan sistem imun anak akan terjaga dengan baik, sehingga terhindar dari risiko stunting dan tidak mudah sakit.
Hal ini diutarakan oleh Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI Pangan Indonesia), Hardinsyah, saat menjadi pembicara di agenda “Parent Session Nakita: #KeluargaGemarIkan Bersama ABC untuk Masyarakat Sehat & Cerdas”, Kamis (19/10/2023).
Sayangnya, menurut Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Erwin Dwiyana, konsumsi ikan di kalangan anak – anak maupun orang dewasa di Indonesia masih terbilang renah.
Baca Juga: Doyan Makan Fried Chicken? Yuk, Kunjungi Gerai Ayam Pedas ABC Sambal Asli Sachet
Pada 2022, masyarakat Indonesia rata – rata hanya mengonsumsi 57,27 kg ikan per tahun. Padahal, pemerintah menargetkan konsumsi ikan rata – rata di Indonesia sebanyak 62,05 per tahunnya.
“Jika dilihat per provinsi, bagian timur Indonesia mengonsumsi 50-60 kg ikan per kapita. Namun di area Jawa, masyarakat hanya mengonsumsi 29-30 kg ikan per kapita,” ujar Erwin dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, ada banyak faktor yang membuat masyarakat Indonesia enggan mengonsumsi ikan. Salah satunya, stigma negatif seperti ikan bisa memicu alergi hingga enggan memakan makanan berbau amis.
“Sebaran ikan yang tidak merata juga bisa memicu rendahnya konsumsi ikan,” lanjutnya.
Apabila konsumsi ikan kurang diminati oleh ibu hamil maupun anak – anak, Hardinsyah menyebut, keduanya sangat mungkin terkena malnutrisi.
Pada ibu hamil, malnutrisi ini juga akan diturunkan pada jabang bayi, sehingga bisa mengganggu tumbuh kembang dan kesehatan bayi di masa depan.
Baca Juga: Tawarkan Sensasi Baru, 4 Saus Heinz Hadir untuk Pencinta Kuliner Indonesia
“Akibat dari konsumsi ikan yang rendah inilah timbul malnutrisi pada ibu hamil dan anak, khususnya di masa 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Hal ini juga sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta,” ungkap Hardinsyah.
Untuk menjawab tantangan ini, Hardinsyah mengatakan bahwa para ibu hamil maupun orangtua memulai kebiasaan makan ikan di rumah dengan memilih ikan yang dijual dengan harga murah. Salah satunya adalah ikan sarden dalam kemasan.
“Ikan sarden mengandung berbagai nutrisi penting untuk mendukung kesehatan pada ibu hamil maupun anak di masa 1000 HPK. Kandungan tersebut terdiri atas asam lemak omega-3, vitamin B3, B9, dan B12, vitamin D, kalsium, zat besi, serta zinc” ujarnya.
Pada ibu hamil, asam lemak omega 3 berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah dan penyakit autoimun. Selain itu, kandungan vitamin B9 juga baik untuk mencegah anemia selama kehamilan.
“Pada anak, kalsium dan vitamin D baik untuk pertumbuhan tulang. Kedua nutrisi ini juga bisa membuat sistem imun anak menjadi lebih kuat,” tambahnya.
Sarden ABC untuk konsumsi harian
Memahami akan pentingnya konsumsi ikan bagi ibu hamil dan anak – anak, ABC Heinz pun tergerak untuk menghadirkan produk sarden dengan harga terjangkau. Salah satunya, melalui produk Sarden ABC.
Marketing Manager Easy Meals Kraft Heinz Indonesia Dianna Riaya Kusumaningrum mengatakan, meski memiliki harga yang ekonomis, Sarden ABC tetap memiliki kandungan NUTRISEA yang terdiri dari DHA, omega 3 dan 6, vitamin B3, B9, B12, dan D, kalsium, serta fosfor.
“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap kandungan nutrisi dan vitamin dalam produk Sarden ABC tetap terjaga,” terang Dianna
Untuk menjamin kesegaran dan kualitasnya, proses produksi Sarden ABC juga dilakukan secara ketat.
“Ikan sarden dipanaskan dengan suhu tinggi sebelum divakum, sehingga bakteri-bakteri mati. Proses vakum juga membuat kaleng tidak mengandung oksigen, sehingga kandungan nutrisi ikan tetap terjaga,” ungkapnya.
Untuk menjaga keberlanjutan (sustainable), kepala dan ekor ikan yang digunakan dalam pembuatan Sarden ABC tidak langsung dibuang. Melainkan, didaur ulang untuk dijadikan pakan ternak.
Bagi Sase Lovers yang ingin mencicip sarden ABC dengan kreasi yang lebih menarik, Heinz ABC membagikan resep Sarden Goreng Telur yang bisa dibuat sendiri di rumah. Berikut panduannya.
Sarden Goreng Telur dengan Sarden ABC
Bahan:
- 1 kaleng (400 gram) Sarden ABC – Siap Goreng Bumbu Serundeng
- 2 buah telur, kocok lepas
- 100 gr maizena, untuk pelapis
- 300 ml minyak, untuk menggoreng
Bahan Saus:
- ½ buah bawang bombay, iris panjang
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1 sendok makan (sdm) saus tiram
- 3 sdm saus tomat
- 2 sdt kecap asin
- 250 ml air
- 1 sdm maizena, larutkan dengan 1 sdm air
- 1 sdm margarin, untuk menumis
Cara Membuat:
- Tiriskan ikan. Gulingkan sarden di atas bahan pelapis, balur rata.
- Celupkan ke dalam kocokan telur. Goreng di dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai kecokelatan. Angkat. Tiriskan.
- Goreng bumbu serundengnya hingga kuning keemasan, angkat dan tiriskan.
- Saus, tumis bawang bombay dan bawang putih dengan margarin hingga harum. Masukkan saus tomat, saus tiram, kecap asin, dan air. Aduk rata. Masak hingga mendidih.
- Tambahkan larutan maizena. Aduk rata. Masak hingga mengental. Angkat.
- Sajikan sarden goreng dengan saus pelengkap.