"Tapi waktu itu pertanyaan saya cuma satu, oke kalau saya maju siapa yang bayarin kampanyenya?" ujar pelantun lagu Menghujam Jantungku itu.
"'Dari duit sendiri, Mas Tompi' oh kalau gitu saya mundur. Karena biaya kampanye itu pasti gak akan murah," sambung Tompi.
Selain itu, ia juga merasa berat melepaskan profesinya sebagai dokter spesialis bedah plastik.
Alih-alih menjadi politisi yang amanah, Tompi khawatir justru memikirkan uang yang dikeluarkan selama kampanye.
"Kalau saya harus berhenti pekerjaan saya sebagai dokter dan saya masuk perpolitikan itu terus ngeluarin duit sekian banyak, pasti saya akan mikir bagaimana caranya balikin duit yang udah saya keluarin. Itu manusiawi sekali sih," papar Tompi.
(*)