Find Us On Social Media :

Pilunya Gadis Madiun Diperkosa Ayah Kandung, Paman, dan Kakeknya 5 Hari Berturut, Terpaksa Kabur dan Tidur di Masjid

By Grid., Selasa, 24 Oktober 2023 | 18:13 WIB

Ilustrasi korban pemerkosaan- Gadis asal Madiun diperkosa ayah kandung, paman dan kakeknya selama 5 hari berturut-turut.

Grid.ID - Pilunya gadis asal Madiun ini, yang terpaksa kabur lantaran diperkosa ayah kandung, paman dan kakeknya.

Gadis asal Madiun, Jawa Timur ini pun memilih tidur berpindah-pindah dari satu masjid ke masjid lainnya, usai dipaksa untuk melayani nafsu bejat ayah kandungnya, paman hingga kakeknya selama 5 hari berturut-turut.

Remaja perempuan berinisial AP tersebut akhirnya melaporkan pemerkosaan yang dialaminya ke polisi.

AP melaporkan kejadian ini didampingi oleh Budi Santoso, yakni Koordinator LSM Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR).

Awalnya, Budi menemukan korban saat melihatnya sering tidur dari satu masjid ke masjid lainnya.

Setelah ditanya warga, korban mengaku terpaksa kabur dari rumah lantaran setiap hari dipaksa melayani nafsu bejat para pelaku.

“Pengakuan korban tanggal 1 Agustus 2023 saat tidur siang AP diperkosa oleh kakeknya."

"Malam harinya ganti pamannya yang memperkosa dan subuh korban disetubuhi bapak kandungnya," ungkap Budi.

Tak hanya sehari, aksi pencabulan dilakukan selama lima hari sejak 1 hingga 5 Agustus 2023.

Tidak tahan dengan aksi bejat keluarganya, korban akhirnya lari dari rumah.

Budi menyatakan, korban pernah melaporkan kejadian ini ke Polres Madiun.

Baca Juga: Tega, Seorang Ayah di Bogor Perkosa Anak Kandung Selama 4 Tahun, Ancam Akan Bunuh Sang Ibu Bila Tidak Menurut

Namun, karena tidak ada saksi, laporan itu belum ditindaklanjuti.

Saat dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Magribi Agung Saputra membenarkan laporan tersebut.

Saat ini timnya masih menyelidiki kasus tersebut.

"Kami masih sementara menyelidiki kasus tersebut," ungkap Magribi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sungguh Tragis, Remaja Perempuan di Madiun Diperkosa Ayah, Kakek, dan Pamannya"

(*)