Find Us On Social Media :

Jembatan Kaca Banyumas Tewaskan 1 Wisatawan, Ternyata Belum Ada Uji Kelayakan, Ketebalan Kaca Terungkap

By Grid., Sabtu, 28 Oktober 2023 | 14:51 WIB

Fakta jembatan kaca The Geong di Banyumas, ketebalan kaca dan uji kelayakan.

Grid.ID - Terkuak beberapa fakta soal pecahnya jembatan kaca di Banyumas yang tewaskan 1 wisatawan.

Satu wisatawan tewas setelah terjatuh karena insiden kaca pecah di jembatan The Geong, Banyumas, Jawa Tengah.

Atas insiden memilukan ini, ketebalan hingga uji kelayakan jembatan kaca The Geong dipertanyakan.

Seperti diketahui, peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (25/10/2023) lalu.

Empat orang yang tengah berada di lokasi, menjadi korban atas insiden mendadak tersebut.

Dari keempat korban, dua orang terjatuh ke bawah dan salah satunya meninggal dunia, yaitu FA (49).

Sementara 2 lainnya masih bergelantungan di rangka besi jembatan hingga akhirnya ditolong dan selamat.

"Dua korban enggak sampai jatuh, (hanya) menggelantung di besi (rangka jembatan)," tutur Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo yang turut mengevakuasi korban ke rumah sakit kepada wartawan, Rabu (25/10/2023) sore seperti dikutip Kompas.com.

Kedua korban yang bergelantungan di jembatan setinggi 15 meter itu pun sempat dilanda syok.

Mereka kemudian dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit.

Sementara satu orang selamat yang terjatuh juga telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Memilukan, Niat Hati Ingin Berlibur, Wisatawan Ini Alami Insiden Terjatuh dari Jembatan Kaca yang Pecah di The Geong, Pengelola Diduga Lalai

Polisi kemudian melakukan penyelidikan terkait kasus pecahnya jembatan kaca The Geong.

Sejumlah saksi dan pihak yang bertanggung jawab dimintai keterangan.

Pascamusibah tersebut, terungkap sederet fakta yang dihimpun TribunJakarta.com.

1. Sample kaca diambil

Tim dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mengambil sampel serpihan kaca pada jembatan yang pecah di The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sampel tersebut akan diteliti untuk mengetahui penyebab pecahnya jembatan kaca yang mengakibatkan satu wisatawan tewas.

"Kami mengambil sampel kacanya, nanti akan kami teliti, apa speknya dan bagaimana karakternya," kata Kabid Tata Bangunan DPU Banyumas, Imam Wibowo, di lokasi kejadian, Rabu (25/10/2023).

Berdasarkan pantauan, sampel serpihan kaca yang diambil yaitu yang berukuran kecil dan yang terbesar seukuran setengah telapak tangan orang dewasa.

"Ketebalan (kacanya) 12 milimeter. Sekilas kami lihat ini jenis yang tempered, tapi nanti kami lihat tempered jenis atau seri apa," jelas Imam.

Imam mengatakan, timnya fokus untuk meneliti jenis kaca yang digunakan.

Pasalnya, dalam insiden itu konstruksi bangunan jembatan utuh.

Baca Juga: Jembatan Kaca di Banyumas Pecah Telan 1 Korban Jiwa, Saksi Dengar Suara Keras Saat Insiden, DPU Angkat Bicara Soal Penyebab Keretakan

"Jatuhnya karena kaca pecah, jadi kami lebih fokus meneliti kacanya. Kami tidak meneliti konstruksi secara umum," ujar Imam.

2. Standar keamanan menjadi sorotan

Standar keamanan jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan.

Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo mengatakan, usai libur lebaran kemarin sempat mengundang pengelola The Geong untuk melakukan evaluasi.

"Sudah kami undang, karena setelah lebaran ada evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen medsos, manajemen risiko dan lainnya," kata Eko kepada wartawan di lokasi, Rabu (25/10/2023) sore.

Eko mengatakan, pihaknya mengundang pemiliknya karena sebelumnya menemukan beberapa komentar di medsos yang menyoroti soal standar keamanan wahana tersebut.

"(Komentarnya) terkait kurang safety, banyak yang menyoroti, konstruksinya kurang ini ...," ungkap Eko tanpa menjelaskan lebih lanjut isi komplain dari warganet.

Namun saat itu pemilik tidak datang secara langsung dan hanya mengirimkan perwakilannya.

"Di situ tidak ada titik temu, karena kami hanya menitipkan pesan (kepada pemiliknya)," ujar Eko.

Eko menjelaskan, meski dalam satu area, wahana The Geong yang baru dibuka lebaran kemarin itu bukan di bawah pengelolaaan Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus.

Baca Juga: Innalillahi, Dikira Sakit Perut Biasa, Karyawati Minimarket Surabaya Syok Melahirkan saat Kerja, Bayi Dinyatakan Tewas

"Lahan yang digunakan The Geong milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Kami hanya kerja sama lahan parkirnya," kata Eko.

3. Belum uji kelayakan

Pembangunan jembatan kaca The Geong yang pecah di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tak dilengkapi dengan uji kelayakan.

"Keterangan dari pengelola sejauh ini tidak pernah ada uji kelayakan jembatan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriyadi di lokasi kejadian, Kamis (26/10/2023).

Menurut Agus, semestinya jembatan kaca semacam ini harus memiliki standarisasi uji kelayakan yang dikeluarkan dari pihak terkait.

Pembangunan jembatan tersebut, kata Agus, dikerjakan oleh pemilik wahana dan karyawannya selama 11 bulan dan mulai dioperasikan saat libur Lebaran kemarin.

Adapun bentuk jembatan ini seperti leter T dengan panjang masing-masing sisi sekitar 15 meter dan tinggi 15 meter.

Jembatan tersebut terdiri dari beberapa lempeng kaca.

Setiap lempeng memiliki ketebalan 1,2 centimeter, panjang 243 centimeter dan lebar 118 centimeter.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 3 Fakta Pecahnya Kaca Jembatan The Geong Banyumas: Ketebalan Cuma 1,2 cm hingga Belum Uji Kelayakan

(*)