Grid.ID - Terungkap gaji bulanan yang diterima M Ramdanu alias Danu, tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Diketahui, Danu bekerja di sebuah yayasan rintisan Yosef yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun, yayasan Yosef tempat Danu bekerja bernama Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan yang menaungi SMP dan SMK tersebut dirintis oleh Yosef dan istri mudanya, Mimin Mintarsih, yang turut dijadikan tersangka dalam kasus Subang.
Dulu, Mimin sempat menjadi bendahara yayasan selama dua tahun. Posisinya kemudian digantikan oleh Tuti Suhartini.
Sebelum kasus pembunuhan Subang terjadi, Yosef menjabat sebagai dewan pembina.
Sementara itu, Yoris menduduki ketua Yayasan.
Adapun, Tuti Suhartini merupakan bendahara dan Amalia Mustika Ratu menjabat sebagai sekretaris.
Usai Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tewas, Yoris dinonaktifkan dari jabatannya.
Kemudian, Yosef menjadikan Danu sebagai bendahara.
Kakak Tuti Suhartini, Liliis, bersaksi bahwa Danu merupakan sosok yang baik.
Danu selalu memberikan gajinya kepada Ida, sang ibu, meski nominalnya tidak banyak.
"Kalau Danu orang baik, " kata Lilis dikutip dari Insert Live via TribunnewsBogor.com.
Ia mengungkap gaji tersangka kasus Subang ini selama bekerja di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.
Kata Lilis, Danu mendapat gaji sebesar Rp 1,5 juta.
"Dia dapat gaji Rp 1,5 juta," kata Lilis.
Gaji tersebut dipakai Danu untuk melakukan kegiatan sosial dengan membagikan makanan pada masyarakat.
"Dia menyempatkan diri bikin makanan gitu yah, nasi kotak dikasihkan ke orang lain yang membutuhkan," kata Lilis.
Bukan hanya kegiatan sosial, Danu juga memberi gaji pada sang ibu, Ida.
"Kalau sama mamahnya, 'nih mah gaji dari Danu'," kata Lilis.
Eks Bendahara Yayasan Blak-blakan Aliran Dana Fantastis ke Yayasan
Baca Juga: Yoris Anak Sulung Yosef Tuding Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Karena Yayasan: Sakit Hati...
Sementara itu, dilansir Surya.co.id dari TribunnewsBogor.com, saat pihak penyidik melakukan penyelidikan terhadap yayasan, mantan bendahara yayasan, Dedi baru-baru ini mengurai cerita mengejutkan.
Dedi secara spontan membocorkan rincian dana yang masuk ke yayasan bernilai miliaran.
Ya, Dedi sejak tahun 2019 memang sudah jadi bagian dari yayasan yang diasuh Tuti dan Amalia itu.
Dedi sempat didapuk jadi bendahara yayasan SMP dan SMK tersebut.
Alhasil, Dedi pun tahu persis bahkan punya catatan pembukuan terkait dana BOS yang cair ke rekening yayasan.
Diungkap Dedi dalam tayangan Youtube Heri Susanto, ada tiga tahapan cairnya dana BOS untuk kepentingan siswa SMK di yayasan milik Yosef.
Bahkan setelah kematian Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021, dana BOS tersebut kembali dicairkan oleh pihak yang diduga Yosef.
Berikut adalah timeline pencairan dana BOS ke yayasan milik Yosef:
Dana BOS SMK 2021
Tahap 1 Rp276.432.000 masuknya tanggal 8 Maret 2021.
Tahap 2 Rp374.976.000 masuk tanggal 6 Mei 2021.
Tahap 3 Rp77.112.000 masuk tanggal 8 Oktober 2021.
Jumlah total Rp728.520.000
Selain dana BOS, ada pula bantuan dari pemerintah yang masuk ke yayasan di tahun 2021.
"Ada tambahan BPMU sekitar Rp399 juta, masuknya bulan 11 Mei 2021," pungkas Dedi dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (30/10/2023).
Lebih lanjut, Dedi pun mengungkap rincian dana BOS untuk SMP yang bernaung di bawah yayasan Yosef.
Dana BOS SMP 2021
Tahap 1 Rp51.880.000
Tahap 2 Rp70.064.000
Tahap 3 Rp51.580.000
Total Rp173.804.000
Mendengar total rincian dana BOS yang cair di yayasan milik Yosef, Dedi mengaku gemetaran.
Baca Juga: Tersangka Kasus Subang Dikabarkan Bertambah, Nama Orang Terdekat Ini Dicurigai Jadi yang Berikutnya
Pun dengan Heri yang tak menyangka dengan jumlah fantastis uang di yayasan tersebut.
"Saya juga gemetar uang begitu," kata Dedi.
"Saya tidak terbiasa ngitung banyak seperti itu. Jadi nilainya tahun 2021 itu dana BOS ditambah dana tambahan, nilainya?" tanya Heri.
"Rp1,3 miliar, ini belum tambahan lagi BOSDA dari Pemda, nilai Rp97 juta," pungkas Dedi.
"Berarti hampir Rp1,4 miliar lebih. Ini adalah uang negara, uang rakyat," timpal Heri.
Berani membongkar rincian uang yayasan, Dedi mengungkap alasannya.
Dedi mengaku iba dengan nasib Tuti dan Amalia yang tewas mengenaskan.
Ia pun yakin bahwa Yosef adalah pembunuh Tuti dan Amalia dengan motif karena yayasan.
"Kasihan kedua korban, ibu Tuti sama Amel, supaya siapa yang sebenarnya melakukan sampai keji gitu," kata Dedi.
"Pak Dedi menduga ada motifnya, kecurigaan terhadap yayasan jadi motif kasus rajapati ini?" tanya Heri.
"Ya motifnya pasti yayasan, karena harta," imbuh Dedi. (*)