Korban pun babak belur dengan luka memar di beberapa tubuhnya.
"Tanpa bicara apapun, keempat perempuan itu langsung memukuli saya hingga babak belur," katanya, melansir Kompas.com.
"Bahkan teman saya yang berusaha melerai mereka juga dipukuli," kata Maryam Nurdiantika saat ditemui di ruang SPKT Polres Mamasa, Senin.
"Saya di warung tiba-tiba datang napukuli kak, tanpa tanya, dia pakai kursi dan asbak pukuli kepalaku," ujar Maryam Nurdiantika, saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com di Rumah Sakit Banua Mamase, Desa Buntubuda, Kecamatan Mamasa, Senin (30/10/2023).
Maryam Nurdiantika sudah melapor di SPKT Polres Mamasa.
Salah satu saksi yaitu temannya, Jein Septiani, mebenarkan peristiwa tersebut.
"Iya tiba datang dan memukul sampai naa injak-injak," pungkas Jein Septiani.
Maryam Nurdiantika menduga, motif pengeroyokan dirinya ini disebabkan karena pelaku yang juga istri polisi tersebut menuduh dirinya sedang main mata dengan suami pelaku.
Wakapolres Mamasa, Kompol Kiemas Aidil Fitri mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Diduga korban mempunyai hubungan khusus dengan oknum anggota polisi tersebut yang diduga sudah berlangsung cukup lama, sehingga memicu pengoyokan tersebut," kata Aidil.