Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Kasus pembunuhan menantu hamil 7 bulan oleh mertua di Pasuruan menjadi sorotan.
Melansir Tribunnews.com, Sueb (31), suami korban menemukan istrinya yang hamil 7 bulan bersimbah darah.
Sueb histeris menemukan korban, Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) tergeletak di kasur dan berlumuran darah.
Meski telah dibawa ke Puskesmas Puwodadi, sayangnya nyawa korban tak tertolong.
Pelaku pembunuhan ini sendiri adalah mertua korban, Khoiri, alias Satir (53) yang sempat sembunyi di rumah warga.
Dilansir Grid.ID dari Tribuntrends.com pada Rabu (2/11/2023), ibu dari korban, Nurul Afini (49) mengungkap rasa tak percaya bahwa sang anak meninggal secepat ini dan meminta keadilan.
"Intinya saya mau keadilan," kata Nur kepada awak media di kediamannya di Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Nurul Afini mengungkap bahwa sebelum meninggal dunia, korban baru saja memiliki kartu keluarga atau KK dengan suaminya.
"Ya, di hari itu, dia dan suaminya dapat KK sendiri," katanya.
Nurul Afini mengungkap anaknya sempat meminta maaf karena selama ini selalu merepotkan ibunya.
"Dia bilang, Bu, 'sepurane (minta maaf) sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu'," ujar dia.
"Saya video call (panggilan video) dari jam 13.00 WIB sampai 14.45 WIB, hampir jam 15.00 WIB," sambungnya.
Nurul pun menduga jika anaknya tewas di tangan mertuanya setelah menutup panggilan dengan ibunya.
"Aku menduganya ya sekitar jam itu," kata Nurul Afini.
"Setelah kami telepon. Kalau kata polisi, (korban meninggal) diketahui pertama sama suaminya, ya jam 16.00 WIB atau jam 17.00 WIB," sambungnya.
Korban juga sempat bercerita ingin menjual televisi dan membeli sepeda dari uang tersebut.
"Dia (korban) sempat bilang, 'bu aku mau jual TV sama STB (set top box)-nya, buat beli sepeda jelek-jelekan'," kata Nurul Afini.
"'Suamiku minta Rp 1 juta, kemarin sempat ditawar orang Rp 750 ribu'," sambungnya.
Baca Juga: Tega, Ayah Mertua Bunuh Menantu yang Tengah Hamil 7 Bulan, Dugaan Motif Asmara
(*)