Find Us On Social Media :

Menantu Hamil yang Dibunuh Mertua di Pasuruan Meninggal Dalam Keadaan Tersenyum

By Grid., Kamis, 2 November 2023 | 13:12 WIB

Menantu yang sedang hamil 7 bulan, tewas di tangan ayah mertuanya sendiri di Pasuruan.

Grid.ID - Wanita hamil 7 bulan dibunuh oleh mertuanya sendiri bernama Khoiri (52) di Pasuruan, Jawa Timur.

Khoiri menggorok menantunya di kamar korban dengan pisau dapur.

Korban bernama Fitria Almuniroh (23) ditemukan bersimbah darah di kasur oleh suaminya Sueb (31).

Korban sempat dilarikan ke puskemas, namun sayang nyawa korban tak tertolong saat di perjalanan.

Imbas kejadian itu, bayi yang dikandung oleh Fitria ikut meninggal duinia.

Khoiri yang merupakan warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, diduga melakukan tindakan tersebut karena gelap mata akibat masalah utang.

Menurut Kapolsek Purwodadi, Iptu Pujiyanto, pelaku mengakui bahwa dia merasa jengkel dengan anaknya yang memiliki banyak utang.

"Pelaku ini menduga tanggungan utang anaknya itu akibat pengaruh istrinya.

Sehingga, pelaku jengkel lalu membunuh menantunya itu," ungkap Pujiyanto.

Kehidupan sehari-hari pelaku, korban, dan suaminya sebelumnya tampak normal, dan tidak ada masalah yang signifikan.

Baca Juga: Baru Punya KK dengan Suami, Menantu Hamil 7 Bulan yang Tewas Digorok Mertua Sempat Curhat Hal Ini ke Ibu Kandung: Maaf, Bu...

Namun, dalam dua hari terakhir sebelum insiden mengerikan ini terjadi, pelaku diketahui menjadi temperamental.

Peristiwa tragis ini pertama kali ditemukan oleh suami korban, Sueb, ketika ia pulang kerja.

Dia menemukan rumah dalam keadaan terkunci, dan setelah berhasil memasuki rumah, dia menemukan istrinya tergeletak dalam kondisi berlumuran darah.

Sueb berusaha masuk ke dalam rumah, tetapi pelaku yang sedang duduk di dalam langsung melarikan diri.

Polisi telah menetapkan pelaku sebagai tersangka dan saat ini dia ditahan di rumah tahanan Polres Pasuruan.

"Pelaku lari ke rumah tetangganya bernama saudara Baru, untuk mengamankan diri dan bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," jelasnya.

Suami korban berteriak histeris melihat kondisi korban hingga mengundang perhatian warga.

Akhirnya para tetangga mendatangi rumah korban.

Korban langsung dibawa ke Puskesmas Purwodadi oleh warga. Namun namun nyawa korban tidak tertolong saat dalam perjalanan.

Setelah mendapat laporan, kepolisian beserta anggota Koramil bertindak ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mendobrak pintu kamar tempat persembunyian pelaku.

Baca Juga: Putrinya yang Hamil 7 Bulan Tewas Digorok Mertua di Pasuruan, Nurul Afni Ungkap Isi Hati, Sempat Hendak Lakukan Ini Bareng Besan

"Dengan bantuan warga pelaku berhasil diamankan di Polsek Purwodadi untuk menghindari amukan dari warga setempat," tuturnya.

Di lain sisi, Nurul Afini (49) selaku ibunda korban tak menyangka jika sang anak akan meninggal sesadis ini.

Nurul tak kuasa menahan air matanya, terlebih lantaran sang anak diketahui sedang hamil 7 bulan.

"Intinya saya mau keadilan," kata Nur kepada awak media di kediamannya Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/11/2023), seperti dikutip dari Tribun Pasuruan.

Sebelum menerima kabar duka, Nur sempat berkomunikasi dengan sang anak melalui panggilan video selama dua jam.

Dalam komunikasinya, sang anak bercerita bahwa hari itu dia resmi memiliki Kartu Keluarga (KK) sendiri dengan sang suami.

Mereka pun resmi berdomisili di Pasuruan.

"Ya, di hari itu, dia dan suaminya dapat KK sendiri," katanya.

Tak hanya itu, di sela percakapannya, FAH juga kerap melontarkan kata-kata maaf.

"Dia bilang, Bu, 'sepurane (minta maaf) sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu'," ujar dia.

Warga Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya itu menyebut, anaknya melakukan telepon video selama hampir dua jam pada Selasa (31/10/2023), sore.

Baca Juga: Bikin Haru, Seorang Kakek Semangat Banting Tulang dengan Bayaran Seikhlasnya Demi Belikan Cucunya Hadiah Ini

"Saya video call (panggilan video) dari jam 13.00 WIB sampai 14.45 WIB, hampir jam 15.00 WIB," kata Nurul Arifin, saat berada di rumahnya di Surabaya, Rabu.

Nurul menduga, anaknya meninggal di tangan mertuanya, Khoiri (52), warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, sekitar satu jam setelah menutup telepon itu.

"Aku menduganya ya sekitar jam itu."

"Setelah kami telepon. Kalau kata polisi, (korban meninggal) diketahui pertama sama suaminya, ya jam 16.00 WIB atau jam 17.00 WIB," jelasnya

Lebih lanjut, Nurul sempat mengeluh kepada FAH sakit perut, dalam panggilan video tersebut.

Dia minta supaya anaknya mendoakan agar segera sembuh dan bisa bertemu.

"Saya sempat bilang, 'mbak (korban), ibu perutnya sakit lambung kumat, doakan ibu sembuh, biar bisa mencari waktu tingkepan tujuh bulanan (kandungan) kamu'," ucapnya.

Sedangkan, korban dalam telepon video tersebur bercerita berniat untuk menjual televisinya.

Sebab, dia ingin membeli sebuah sepeda yang digunakan sebagai tranportasi sehari-harinya.

"Dia (korban) sempat bilang, 'bu aku mau jual TV sama STB (set top box)-nya, buat beli sepeda jelek-jelekan'."

"'Suamiku minta Rp 1 juta, kemarin sempat ditawar orang Rp 750 ribu'," ujar dia.

Baca Juga: Viral Video Happy Asmara Kesurupan saat Nyanyi di Pasuruan, Senyumnya Bikin Merinding sampai Lakukan Gerakan Sungkem

Nur tak menyangka pada Selasa (31/10/2023) malam, dirinya mendapatkan kabar bahwa sang anak dilarikan ke Puskesmas Purwodadi karena dugaan pembunuhan.

Setiba di rumah sakit, putrinya sudah meninggal dunia.

"Aku tatak (berusaha kuat) di Puskesmas."

"Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya, posisi pegang perutnya, sininya (leher sisi kanan) menganga."

"Cuma wajahnya senyum."

 "Ya Allah, Nak," katanya pilu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Penyebab Menantu yang Sedang Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan, Dianggap Biang Masalah Utang