Find Us On Social Media :

Rintihan Hati Ibu Menantu yang Dihabisi Ayah Mertuanya di Pasuruan, Kenang Percakapan Aneh Sang Putri: Aku Minta Maaf, Bu

By Grid., Kamis, 2 November 2023 | 16:42 WIB

Orangtua wanita hamil dibunuh di Pasuruan

Grid.id - Pilu, seorang wanita berinisial FAH (23), dibunuh oleh mertuanya sendiri yakni K (52)

Peristiwa itu terjadi di Dusun Blimbing, Desa Pararejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Nahasnya, korban dalam kondisi hamil 7 bulan sehingga sang cucu pelaku juga ikut mati bersama ibunya pada Selasa (31/10/2023).

Ibu korban, Nurul Afini mengaku sempat mendapat telepon dari anaknya beberapa jam sebelum kejadian.

Warga Perum Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya itu menyebut, anaknya melakukan telepon video selama hampir dua jam pada Selasa (31/10/2023), sore.

"Saya video call (panggilan video) dari jam 13.00 WIB sampai 14.45 WIB, hampir jam 15.00 WIB," kata Nurul Arifin, saat berada di rumahnya di Surabaya, Rabu (1/11/2023).

Dalam percakapannya dengan korban, anaknya bercerita berniat untuk menjual televisinya.

Sebab, dia ingin membeli sebuah sepeda yang digunakan sebagai tranportasi sehari-harinya.

"Dia (korban) sempat bilang, bu aku mau jual TV sama STB (set top box)-nya, buat beli sepeda jelek-jelekan. Suamiku minta Rp 1 juta, kemarin sempat ditawar orang Rp 750 ribu," ujar dia.

Nurul menduga, anaknya meninggal di tangan mertuanya, Khoiri (52), warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, sekitar satu jam setelah menutup telepon itu.

Baca Juga: Nyesek! Terkuak Permintaan Terakhir Menantu yang Tewas Dibunuh Mertua di Pasuruan, Ucapkan Hal Ini ke sang Ibu!

"Aku menduganya ya sekitar jam itu, setelah kami telepon. Kalau kata polisi, (korban meninggal) diketahui pertama sama suaminya, ya jam 16.00 WIB atau jam 17.00 WIB," jelasnya.

Lebih lanjut, Nurul sempat mengeluh kepada FAH sakit perut, dalam panggilan video tersebut.

Dia minta supaya anaknya mendoakan agar segera sembuh dan bisa bertemu.

"Saya sempat bilang, mbak (korban), ibu perutnya sakit lambung kumat, doakan ibu sembuh, biar bisa mencari waktu tingkepan tujuh bulanan (kandungan) kamu," ucapnya.

Naas, ia mendengar anaknya tak sadarkan diri dan dinyatakan tewas pukul 21.00 WIB di Puskesmas Purwodadi.

Sejumlah kejanggalan terlihat dari jasad anaknya, seperti luka robek di leher dan memar di bagian bawah perut korban.

"Aku tatak (berusaha kuat) di Puskesmas. Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya. Posisi pegang perut, sininya (leher sisi kanan) menganga. Cuma wajahnya (saat meninggal) senyum. Ya Allah nak, intinya saya mau keadilan," ujarnya dilansir dari TribunPasuruan.com.

Tidak hanya itu, satu bulan terakhir Nurul mengungkap anaknya sering menyampaikan permohonan maaf.

"Dia bilang lagi; bu sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu. Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang; ibu Baik baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu," terangnya.

Ucapan aneh dari sang anak itu tak hanya disampaikan saat berkomunikasi terakhir pada siang kemarin.

Namun, dalam kurun waktu sebulan, setiap berkomunikasi melalui sambungan telepon WA, sang anak mengatakan hal serupa.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Menantu Hamil 7 Bulan Terkuak, Mertua Ngaku Habisi Istri Anak Gegara Masalah Utang, Polisi: Pelaku Jengkel...

"Firasat ada. Satu bulan sebelumnya, dia minta maaf terus. Terus bolak balik WA itu saya ditelponi terus," katanya.

"Biasanya kalau di sekolah, saya gak bisa angkat karena kerjaan. Dia bilang mengiranya saya sedang marah (padahal sibuk urusan sekoah)," tambah wanita yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP swasta di Kalibokor, Gubeng, Surabaya itu.

Kapolsek Purwodadi, AKP Pujianto mengatakan, sang suami histeris saat melihat istrinya tergeletak berlumuran darah.

"Suami korban saat itu baru pulang kerja, dan melihat rumahnya terkunci. Ia mengintip rumahnya dan melihat istrinya berlumuran darah," ungkap Pujianto, Rabu (1/11/2023).

Sueb memaksa masuk rumah.

Terduga pelaku yang sedang duduk langsung lari ke luar rumah.

"Pelaku lari ke rumah tetangganya bernama B, untuk mengamankan diri dan bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," jelasnya.

Warga yang mendengar teriakan Sueb mendatangi lokasi, dan kemudian korban dibawa ke Puskesmas Purwodadi.

Namun nyawa korban dan bayinya tidak tertolong saat dalam perjalanan.

Setelah mendapat laporan, kepolisian beserta anggota Koramil menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mendobrak pintu kamar tempat persembunyian terduga pelaku.

"Dengan bantuan warga pelaku berhasil diamankan di Polsek Purwodadi untuk menghindari amukan dari warga setempat," tuturnya.

Kasi Humas Polres Pasuruan, Ipda Bambang Sugeng Hariadi mengatakan kasus tersebut tengah didalami oleh jajaran Satreskrim Polres Pasuruan.

"Motifnya masih didalami jajaran Satreskrim Polres Pasuruan. Mohon waktu," terangnya melalui sambungan telepon, Rabu (1/11/2023).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Percakapan Terakhir Menantu yang Dibunuh Mertua di Pasuruan, Ibu Korban: Ingin Beli Sepeda"

(*)