Grid.ID – Bagi kamu yang gemar berselancar di media sosial, istilah the power of viral pasti sudah tak asing di telinga.
Viralnya sebuah unggahan video bisa memberi dampak yang signifikan, mulai dari mempopulerkan seseorang yang ada dalam video hingga membentuk opini.
Meski begitu, unggahan yang viral di media sosial tak selalu membawa pengaruh positif, baik bagi penyebar maupun seseorang yang ada di dalam unggahan viral tersebut.
Tak sedikit kasus viral yang tersebar di internet berisi misinformasi, informasi yang hanya sepotong-sepotong dan membentuk opini negatif, bahkan fitnah.
Oleh karena itu, penyebaran konten viral bisa juga merugikan pihak-pihak yang terlibat.
Akibatnya, mereka yang ada di dalam unggahan konten viral tersebut bisa mengalami kerusakan reputasi, gangguan emosional, atau bahkan menerima konsekuensi hukum yang serius.
Fenomena inilah yang menjadi latar belakang kisah dalam film Budi Pekerti.
Akibat potongan video yang menunjukkan dirinya seperti tengah cekcok dengan pengunjung pasar viral di media sosial, Ibu Prani (Sha Ine Febriyanti) yang bekerja sebagai guru Bimbingan dan Konseling (BK) terancam kehilangan pekerjaan.
Tindakannya yang terekam kamera dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru. Dia dan keluarganya juga ikut mendapat perundungan.
Masyarakat pun mulai mencari-cari kesalahan ia dan anggota keluarganya.
Pengabdiannya selama bertahun-tahun sebagai seorang guru seolah menguap begitu saja hanya karena video berdurasi 20 detik tersebut.
Pada satu sisi, dia dan keluarganya juga harus merawat sang ayah (Dwi Sasono) yang didiagnosis mengalami gangguan bipolar.