Grid.ID – Bagi kamu yang gemar berselancar di media sosial, istilah the power of viral pasti sudah tak asing di telinga.
Viralnya sebuah unggahan video bisa memberi dampak yang signifikan, mulai dari mempopulerkan seseorang yang ada dalam video hingga membentuk opini.
Meski begitu, unggahan yang viral di media sosial tak selalu membawa pengaruh positif, baik bagi penyebar maupun seseorang yang ada di dalam unggahan viral tersebut.
Tak sedikit kasus viral yang tersebar di internet berisi misinformasi, informasi yang hanya sepotong-sepotong dan membentuk opini negatif, bahkan fitnah.
Oleh karena itu, penyebaran konten viral bisa juga merugikan pihak-pihak yang terlibat.
Akibatnya, mereka yang ada di dalam unggahan konten viral tersebut bisa mengalami kerusakan reputasi, gangguan emosional, atau bahkan menerima konsekuensi hukum yang serius.
Fenomena inilah yang menjadi latar belakang kisah dalam film Budi Pekerti.
Akibat potongan video yang menunjukkan dirinya seperti tengah cekcok dengan pengunjung pasar viral di media sosial, Ibu Prani (Sha Ine Febriyanti) yang bekerja sebagai guru Bimbingan dan Konseling (BK) terancam kehilangan pekerjaan.
Tindakannya yang terekam kamera dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru. Dia dan keluarganya juga ikut mendapat perundungan.
Masyarakat pun mulai mencari-cari kesalahan ia dan anggota keluarganya.
Pengabdiannya selama bertahun-tahun sebagai seorang guru seolah menguap begitu saja hanya karena video berdurasi 20 detik tersebut.
Pada satu sisi, dia dan keluarganya juga harus merawat sang ayah (Dwi Sasono) yang didiagnosis mengalami gangguan bipolar.
Baca Juga: Ketagihan Akting Berkat Film Budi Pekerti, Ari Lesmana Pertimbangkan Pensiun Jadi Vokalis Fourtwnty?
Untuk memulihkan nama baik sang ibu dan menyelamatkan keluarganya, kedua anak Ibu Prani yang diperankan Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina pun harus memutar otak.
Mereka berjuang untuk memperbaiki reputasi sekaligus kondisi ekonomi keluarga mereka.
Bagi kamu yang penasaran dengan cerita yang dikisahkan dalam Budi Pekerti, mulai hari ini, Kamis (2/11/2023) film tersebut sudah dapat ditonton di bioskop terdekat.
Sebagai informasi, film ini merupakan besutan production house Rekata Studio dan Kaninga Pictures.
Film ini disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, sineas muda asal Yogyakarta. Skenario film juga ditulis oleh Wregas.
Wregas sendiri telah memiliki sejumlah catatan prestasi di dunia perfilman. Film pendeknya, Lembusura masuk dalam seleksi Berlin International Film Festival 2015. Sementara itu, film pendek Prenjak karyanya terpilih dalam Semaine de la Critique ke-55, Festival Film Cannes 2016 dan dianugerahi Leica Cine Discovery Prize.
Ia juga merupakan sutradara dan penulis skenario film Penyalin Cahaya yang mengantarnya meraih penghargaan Sutradara Terbaik pada Festival Film Indonesia.
Budi Pekerti yang diproduseri oleh Adi Ekatama, Willawati, serta Iman Usman ini juga turut menampilkan aktor Omara Esteghlal serta Ari Lesmana.
Untuk kamu yang belum tahu, film Budi Pekerti ini sebelumnya sudah ditayangkan di beberapa festival luar negeri, seperti Toronto International Film Festival (TIFF) 2023, dan SXSW Sydney 2023 Screen Festival.
Film ini juga menjadi acara pembuka di Jakarta Film Week 2023 dan akan tayang sebagai official selection di Taipei Golden Horse International Film Festival 2023.
Berkat tema yang diusung oleh film ini, film Budi Pekerti ini berhasil mendapat 17 nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023 dari 22 kategori nominasi yang diumumkan oleh Komite FFI pada 14 Oktober 2023.
Dengan pencapaian tersebut, film Budi Pekerti jadi film peraih nominasi terbanyak di ajang Piala Citra FFI pada 2023.
Bahkan, pemeran Ibu Prani, Sha Ine Febriyanti juga berhasil mendapatkan nominasi Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik lewat perannya di film ini.
Bagaimana, tertarik untuk menonton film ini? Yuk, segera beli tiketnya di bioskop-bioskop terdekat!