"Kami turun dan lakukan olah TKP, ditemukan, kepalanya (korban) terbungkus plastik, bagian lehernya terlakban, terus ada selangnya terhubung ke gas helium," jelas Tiksnarto.
Jenazah CA dibawa ke RS Andaru membenarkan bahwa polisi menemukan surat wasiat ketika mendapati CA dalam kondisi tewas di dalam mobil.
Terdapat dua lembar surat wasiat yang salah satunya ditujukan kepada saudara, adik, dan ibunya.
Ia menyampaikan, CA tinggal di apartemen bersama adiknya.
Namun, polisi masih mendalami ihwal kematian CA.
CA yang ditemukan tewas di mobil kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda untuk keperluan pemeriksaan.
"Kita otopsi dulu, kemudian cek di handphone-nya, pemeriksaan saksi, ke rumah tinggalnya. Mungkin besok atau paling lambat lusa, ada kesimpulannya," ungkap Andaru, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Dekan FKH Unair Murni Lamid mengaku kaget ketika mendengar kabar salah satu mahasiswinya ditemukan tewas.
Ia menyampaikan, CA sedang menjalani program pendidikan dokter hewan, yakni co-asistensi dan akan memasuki divisi.
Rencananya, CA yang berada di kelompok 41 bakal mengikuti co-asistensi pada Senin (6/11/2023) di divisi parasitologi.
Murni menggambarkan kepribadian CA sebagai sosok yang baik dan memiliki banyak teman dan sahabat.
"Saya cukup kaget dan deg-degan ini tadi. Saya nangis dari tadi itu karena berita yang mendadak," ucap Murni dikutip dari Antara.
"Kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Mahasiswi FKH Unair Ditemukan Tewas di Dalam Mobil, Ada Surat Wasiat Berbahasa Inggris"
(*)