Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan pemeriksaan.
"Kita autopsi dulu, kemudian cek di handphone-nya, pemeriksaan saksi, ke rumah tinggalnya. Mungkin besok atau paling lambat lusa, ada kesimpulannya," ujar Tiksnarto.
Kemudian melansir dari Tribun Kediri (6/11/2023), orang tua CA terlihat shock dan menangis.
"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkap Gunawan, ayah korban.
Dikatakan bahwa keluarga sempat bertemu dengan CA pada hari Senin (30/11/2023) yang saat itu pulang ke Kediri.
Korban juga kembali ke Surabaya pada Selasa (31/11/2023).
Di TKP juga ditemukan dua lembar kertas surat wasiat dalam bahasa Inggris.
Surat itu ditujukan untuk keluarga yang ditinggalkannya.
Pihak orang tua menyebut bahwa korban memang merupakan tipe anak yang pendiam.
"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara dapat menerima dengan baik dan dijalankan," ujar Gunawan.
Jenazahnya akan disemayamkan di Rumah Sinoman Dana Pangrukti, Kota Kediri.
Korban diduga tewas akibat gas helium dengan kondisi kepala dibungkus plastik dan dilakban pada bagian leher.
(*)