Ia mendapat hinaan secara verbal yang merusak mentalnya.
"Aku kurang ingat ya, itu pun rahasia pribadi aku aja, takut ada yang tersinggung. Aku sih nggak pernah merasa dibully hanya di sekolah aja. Bahkan sampai sekarang masih suka dibully sama netizen dan siapapun," ujar Tissa.
Perempuan 21 tahun itu tak ingin membeberkan perundungan yang ia alami, lantaran takut akan ada yang tersinggung jika ia mengungkitnya.
Menurutnya perundungan akan memiliki dampak yang besar dalam dirinya.
"Waktu itu pas terima perundungan di sekolah, aku masih kecil. Jadi aku merasa diriku jadi sensitif aja gitu. Karena belum punya pendirian dan mental yang kuat. Tapi alhamdulillah berkat pendampingan orang tua, aku jadi lebih strong sih," paparnya.
Menurut Tissa, pendampingan dari orang tua sangat penting.
Begitupun dengan kehidupan di sekolah, harus ada keseimbangan antara akademik dan kondisi psikis.
"Sekolah juga jangan cuek kepada anak muridnya. Harus bisa lah menjadi orang tua kedua untuk semua murid-muridnya di sekolahan," terangnya.
Tak mau kalah, Dul Jaelani pun turut memberikan tanggapannya.
"Ya daripada sok jagoan membully, mending sok jagoannya jadi pelindung aja. Kita melindungi aja agar sok jagoannya keren. Saya pernah SMP dan SMA ya pernah jadi sok jagoan, tapi kan ya saya melindungi lah tipenya," ujar Dul.
(*)