Pada 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Lalu, pada 2011 misalnya, Prajogo mendirikan PT Chandra Asri Petrochemical yang merupakan penggabungan dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.
Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri pada Juli 2021.
Pada 2022 Prajogo membeli 33,33 persen saham Star Energy dari BCPH Thailand dengan nilai 440 juta dollar AS.
Perusahaan itu sudah diincarnya sejak 2009
Akuisisi dilakukan melalui perusahaan di bawah kendali, Green Era.
Perusahaan swasta SIngapura itu tercatat memiliki 3 proyek panas bumi di Indonesia, yaitu PLTP Wayang Windu, PLTP Salak, dan PLTP Darajat, yang ketiganya berada di Provinsi Jawa Barat.
Setelah membawa perusahaan pertambangan batu baranya, Petrindo Jaya Kreasi, menjadi perusahaan publik pada Maret 2023, Prajogo mendaftarkan anak perusahaannya yang bergerak di bidang energi terbarukan, Barito Renewables Energy, enam bulan kemudian di bulan Oktober 2023.
Masuk jajaran orang terkaya di Indonesia
Sebelum dinobatkan sebagai orang terkaya nomor 1 di Indonesia versi Forbes, Prajogo beberapa kali masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Pada akhir 2021, dia pernah menduduki posisi ketiga sebagai orang terkaya di Indonesia, di bawah pemilik bos Djarum, Hartono bersaudara, dan keluarga Widjaja.