Grid.ID - Penemuan mayat sepasang sejoli yang telah membusuk gegerkan warga.
Kejadian diketahui terjadi di Jl Muh Tahir, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (15/11/2023) malam.
Dikutip dari TribunStyle.com, identitas mayat tersebut diketahui bernama Idil Akbar Yahya (26) dan Agus Kartina (22).
Yang ditemukan tewas diduga mengakhiri hidup di sebuah kamar kos.
Di lokasi juga ditemukan sepucuk surat wasiat yang berisi permintaan maaf kepada orangtua.
Ada dua motif yang mungkin mendasari aksi nekat pasangan tersebut
Yakni perihal utang yang menumpuk dan tidak adanya restu keluarga.
Idil Akbar diduga terjerat judi online, sementara Agus Kartina terlilit utang karena menggadaikan barang berharga.
Namun, polisi belum memastikan kedua motif tersebut.
Kronologi penemuan jasad mereka dimulai saat keluarga salah satu korban mencoba menghubungi, namun tidak berhasil.
Saat keluarga datang mengecek, mereka menemukan kamar dalam keadaan terkunci dari dalam.
Setelah dibuka, ditemukan mayat keduanya, dengan aroma tak sedap menyergap pemuda yang pertama kali masuk.
Jenazah menunjukkan tanda-tanda kemungkinan bunuh diri, diperkuat dengan temuan minuman kemasan, obat-obatan, kopi, dan bungkusan tawas.
Polisi menduga korban telah meninggal dunia selama beberapa hari sebelum ditemukan.
Mayat mereka pun dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Kompas.com, surat yang ditemukan di TKP oleh polisi ditulis langsung oleh Agus Kartina.
Dalam surat itu, Agus Kartina menyampaikan permohonan maaf kepada orangtuanya.
Selain itu, korban juga menuliskan ucapan terima kasih terhadap rekannya yang selama ini telah banyak membantunya.
Diakhir surat, Agus Kartina juga mencantumkan dua nomor ponsel.
Berikut isi surat yang ditulis oleh Agus Kartina:
"Sebelumnya saya Tina mau minta maaf karena tidak mampu jalani hidup lagi.
Pertama saya minta maaf kepada orangtuaku karena tidak mampuka bahagiakanki.
Kedua kepada keluarga dari temanku Lia yang selalu perdulika dan kasihka bantuan.
Terima kasih sudah kita besarkanka sampai besar begini ka tapi tidak bisaka lanjutkan hidup karena terlalu banyak beban tanggung dan tidak bisaka bebaniki ma'.
Cukup sampai di sinimi saya susahiki sama bapak.
Tidak adami lagi anakta yang selalu susaiki.
Sehat selaluki sama bapak, ingat-ingatki istirahat, janganki paksa dirita selalu untuk cari uang.
Minta maafka ma' sama bapak."
(*)