Di hari sang dokter kabur dari rumah, diketahui bahwa ia dan suami sempat cekcok.
Willy sempat melakukan KDRT hingga mengancam menggunakan pisau.
Pagi harinya, tukang bubur yang kebetulan lewat menyaksikan willy kembali melakukan kekerasan.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan bahwa KDRT itu dialami dokter Qory saat memberikan kejutan ulang tahun untuk Willy.
Kala itu tengah malam Willy sedang menonton bersama ketiga anaknya.
"Menjelang pukul 00.00, istri belum nonton langsung bergegas untuk mengambil kue ulang tahun," kata Rio Wahyu.
Kue tersebut sudah dipersiapkan oleh Qory khusus untuk suaminya.
Namun bukannya senang, Willy malah marah karena merasa terganggu saat sedang nonton.
"Pelaku mengalami ketersinggungan mendalam," jelas Rio Wahyu.
"Korban diancam dan (pisau) ditaruh di punggung belakang korban sehingga korban merasa ketakutan dan itulah yang menyebabkan korban meninggalkan rumah untuk mencari perlindungan dari Dinas P2TP2A," bebernya.
AKPB Rio juga mengungkap bahwa KDRT itu sudah sering dilakukan Willy.
"KDRT bentuknya sudah sering berulang menurut hasil pemeriksaan korban," sambungnya.
Bahkan aksi KDRT itu juga disaksikan oleh penjual yang lewat di depan rumah.
"Ditambah kami menemukan saat kejadian hari pagi kami menemukan bukti yang di mana penjual bubur melihat kejadian tersebut," pungkas Rio.
(*)