Grid.ID - Aksi pria yang membawa pacarnya ke asrama mendadak viral.
Pria tersebut bahkan membuat teman sekamarnya yang lain merasa tak nyaman.
Dilansir Sanook pada 13 November 2023 via TribunStyle.com, pria bernama Zhang (nama samaran) yang bekerja di sebuah pabrik di Provinsi Zhejiang, China, menempati asrama yang disediakan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Asrama tersebut merupakan tempat yang ditempati bersama oleh banyak karyawan, yang mana mereka harus berbagi kamar.
Pada awalnya, Zhang tinggal bersama empat hingga lima temannya di satu kamar, yang semuanya adalah pria.
Mereka memiliki hubungan yang dekat dan saling memanggil satu sama lain dengan sebutan kakak dan adik.
Namun, hubungan Zhang dengan teman sekamarnya berubah ketika ia membawa pacarnya untuk tinggal bersama dalam kamar tersebut.
Awalnya, kegiatan yang dilakukan bersama teman-temannya tetap berlangsung seperti biasa, namun ketika mereka menyadari bahwa pacar Zhang tinggal di sana bukan hanya untuk sementara, sikap mereka berubah.
Ternyata, reaksi ini mungkin disebabkan oleh rasa iri, karena mereka yang lain tidak memiliki pacar.
Namun, perilaku Zhang dan pacarnya yang memperlakukan asrama sebagai rumah pribadi mereka membuat teman-temannya merasa tidak nyaman.
Mereka sering membuat keributan di malam hari dan tidak merawat kebersihan tempat tinggal mereka.
Kamar mereka berantakan dan penuh dengan sampah, membuat ruangan tersebut tidak nyaman untuk ditinggali.
Kedua pasangan tersebut terlihat tidak menyadari atau acuh tak acuh terhadap dampak yang mereka timbulkan.
Sementara teman-teman sekamarnya merasa tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini.
Berikut ini adalah tips yang bisa digunakan untuk mencoba menghadapi orang atau teman yang sulit mendengar dikutip dari Kompas.com.
Pertama, cari tahu apa penyebabnya. Jika dia enggan mendengarkan instruksi Anda, ajaklah dia berbicara tatap muka.
Tanyakan mengapa dia menolak mendengarkan Anda.
Dengarkan dengan penuh perhatian penjelasannya, berikan kesempatan padanya untuk menjelaskan perasaannya dengan detail.
Catat keluhan-keluhannya dan lalu introspeksi diri.
Apakah keluhan-keluhan itu benar adanya? Apakah kita bertanggung jawab atas hal itu?
Jika kita memang salah, akui kesalahan itu dan minta maaf.
Setelahnya, sampaikan dengan jelas penilaian obyektif Anda.
Tampilkan bukti di mana dia tidak mematuhi instruksi Anda.
Ceritakan konsekuensi dari perilakunya dan siapa yang akan terdampak oleh sikapnya yang tidak patuh tersebut.
(*)