Grid.ID - Penyanyi Ashanty diketahui sempat mengejutkan publik dengan pengakuannya.
Yakni terkait dirinya yang mengidap insomnia.
Bahkan insomnia yang dialami Ashanty sudah terlalu akut.
Ashanty sendiri telah mencoba berbagai metode untuk mengatasi masalah insomnia yang parah yang dialaminya.
Namun, belum ada yang berhasil membuatnya kembali tidur dengan normal.
Sang artis nahkan sampai meminta saran dari netizen yang mungkin mengetahui tentang dokter atau terapis yang dapat membantu menyembuhkan gangguan tidur tersebut.
"Guys, aku bener-bener butuh info, entah dokter atau terapa buat tidur???
Insomnia/nggak bisa tidur sama sekali.
Cuma merem doang/nggak pernah deep sleep," tulis Ashanty, dikutip Grid.ID dari Tribunnewsmaker.com Senin (13/11/2023).
"Plis info terapis/dokter yang bagus plis," imbuhnya.
Ashanty juga mengaku telah mendatangi dokter hingga menjajal berbagai terapi.
"Dokter-dokter dan terapi semua yang kalian sebut udah aku datengin, suplemen dan obat bahkan udah semua," ungkap Ashanty.
Meski begitu, ibunda dari Arsy Hermansyah itu tetap akan menjajal beberapa alternatif lain yang disarankan netizen.
"Tapi ada beberapa comment yang aku mau coba karena banyak banget yang masuk dan kasih masukan," ujar Ashanty.
Bahkan ada salah seorang netizen yang menyarankan Ashanty menjajal ruqyah.
"Coba ruqyah bunda," tulis salah satu netizen.
Mengetahui hal tersebut, Ashanty pun berniat menjajalnya meski ada sedikit rasa takut.
"Ini satu hal yang belum pernah aku coba sih..
Tapi karena puluhan comment suruh coba ini.
Apa punya info yang bagus di mana? Dan sakit nggak?" tanya Ashanty.
Sementara itu, melansir dari Kompas.com, Ilinsomnia adalah saat tubuh tak mampu memenuhi kebutuhan tidur, mengakibatkan kesulitan untuk tidur.
Selain mengurangi energi dan mempengaruhi mood, insomnia juga berdampak pada kesehatan hingga rentan terserang penyakit.
Meskipun kebutuhan tidur tiap individu berbeda, orang dewasa rata-rata membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur setiap malam.
Insomnia bisa berupa kasus jangka pendek (akut), berlangsung beberapa hari atau minggu.
Sebaliknya, ada pula yang mengalami insomnia jangka panjang (kronis), bertahan selama satu bulan atau lebih.
(*)