Meskipun keadaan ribut, si pelakor tetap enggan melepaskan suaminya.
Kejadian itu memuncak ketika dia, dalam kemarahan, menggigit punggung suaminya.
Situasi itu kemudian ditangani oleh polisi yang kebetulan berada di sekitar.
Setelah banyak usaha, akhirnya dia berhasil ditarik keluar dari kebisingan tersebut.
Suami dan pelakor tersebut terjatuh ke tanah.
Namun, yang pertama kali dilakukan suami setelah bangkit bukanlah menghibur istrinya, melainkan mengkhawatirkan selingkuhannya.
Di sisi lain, ibu mertua tengah memarahi putranya karena kelalaiannya terhadap istrinya.
Namun sang suami tetap bersikeras bahwa hubungannya dengan gadis itu hanya sebatas teman biasa.
Meski ibunya marah besar, dia tetap pada pendiriannya, memperkeruh suasana.
Dia terus bersikeras bahwa dia tidak bersalah.
Meskipun mengetahui kesalahan putranya, ibu mertua berusaha sekuat tenaga membela menantu perempuannya.
(*)