"Selama kita menggunakanya untuk hal yang baik, maka jalanya akan akan baik juga", ujar Cayetanus.
Senada dengan Cayetanus, Argo mengungkap jika sering mengunggah hal yang negatif di media sosial maka akan terstigma jika hal tersebut dianggap positif.
"Untungnya ketika hal positif yang muncul itu akan memunculkan kebahagiaan tersediri," kata Argo.
Menurutnya, pemuda harus terus menambah wawasan dengan meningkatkan literasi agar mampu berbaur dan saling menghargai. Ia mengungkap memulai hal tadi awalnya agak sulit, namun jika sudah dijalani akan sangat membahagiakan.
Mencermati informasi resmi dari KPU
Usman juga mengatakan bahwa para pemuda dan mahasiswa Papua perantauan dari Bumi Cendrawasih yang tinggal di Yogyakarta hanya dapat memilih presiden dan wakil presiden pada saat Pemilu 2024 di TPS terdekat.
Baca Juga: Cegah Perpecahan pada Pemilu 2024, Menkominfo Ajak Masyarakat Jaga Ruang Digital
“Dengan catatan sudah mendaftarkan diri sebagai pemilih di TPS terdekat, baik di tingkat RT maupun lokasi lainnya,” tambah Usman.
Sementara itu, pemilihan calon legislatif hanya bisa dilakukan di daerah asal. Dengan kata lain, para pemuda Papua di Yogyakarta harus kembali ke kota domisili asalnya.
Meski demikian, ia berharap selama masa kampanye yang berlangsung 75 hari, mulai Selasa 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024, pemilih diberi kesempatan untuk mencermati platform demokrasi setiap pasangan capres, para caleg, dan partai politik.
“Kita perlu mencermati data resmi yang bersumber dari KPU dan Badan Pengawas Pemilu. Di luar itu, kita perlu cermati data, informasi, konten, dan berita dari media massa dan media sosial,” terang Usman.