Ibu korban pun histeris meminta keadilan untuk anaknya yang diduga telah dibunuh secara sadis.
"Dari mulai hari kematiannya hari sabtu, sampai sekarang baru bisa di autopsi, saya tidak mengerti kenapa sampai sekarang sampai berapa hari ditahan anak saya, sampai busuk sampai nggak bisa saya cium, nggak bisa saya pegang anak ku sampai nggak bisa, Tuhan mohon keadilan pak Jokowi," teriak ibu korban sambil histeris di depan kamar jenasah RS Bhayangkara Medan.
Jenazah korban rencana dibawa ke kampung halamannya di Siborong-borong untuk dimakamkan.
"Selesai autopsi rencana jenazah dibawa pulang," ucap Monalisa.
(*)