Kejadian bermula saat Shannon Williams dan Stuart Martin dijadwalkan terbang menggunakan Jet2.com Limited, maskapai penerbangan rekreasi asal Inggris.
Namun, penerbangan tersebut ditunda beberapa kali karena "kekacauan" lalu lintas udara.
Tidak kunjung terbang, penerbangan menuju Laut Mediterania itu akhirnya dibatalkan.
"Ada orang-orang yang mengeluh bahwa mereka tidak bisa pergi berlibur dan tidak ada yang memahami bahwa bagi saya ini lebih dari sekadar liburan," ungkap Williams. "Itu adalah pernikahanku yang tidak bisa aku datangi," lanjutnya.
Namun, tidak ada yang dapat dilakukan.
"Dan orang-orang pulang pada Minggu (3/9/2023), jadi saya harus menunda pernikahannya," katanya.
(*)