Korban diminta dana Rp100 juta jadi Rp300 juta. Tapi tidak dijelaskan resiko dan teknisnya," jelas Hartono Tanuwidjaja.
Usai mendengar tawaran itu , Nanie pun menghubungi suaminya, James.
Hingga akhirnya, Nanie pun setuju dan membayar lunas biaya operasi sebesar Rp300 juta tersebut.
Kondisi Drop Saat Operasi
Di tanggal hari tindakan, Nanie sebelumnya sudah melakukan pengecekan kesehatan dan hasilnya dinyatakan lulus untuk melakukan operasi.
Baca Juga: Order Kokain, Lawan Main Tamara Blezynski di Film Air Terjun Pengantin Ditangkap Polisi
“Semua ini bermula saat korban datang ke klinik dengan maksud operasi sedot lemak. Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan awal dan dinyatakan lulus, korban masuk ke ruang operasi pukul 15.00 WIB,” ungkap Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Jumat (24/11/2023).
Namun operasi yang dijadwalkan berlangsung selama 2 jam tak kunjung usai sampai 5 jam.
Kuasa hukum keluarga Nanie mempertanyakan prosedur mengapa tindakan operasi yang menghabiskan waktu 5 jam itu tidak ada permohonan persetujuan dari keluarga.
Tak lama setelah tindakan Erika dihubungi oleh klinik, dan diberitahu bahwa Nanie dalam kondisi tidak stabil dan perlu segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Suyoto.
Suami Nanie, James, diberitahu untuk menyusul ke rumah sakit, tetapi sayangnya, Nanie sudah meninggal dunia sebelum tiba di sana.
Diselidiki Polisi
Keluarga Nanie Darham akhirnya membawa kasus ini ke jalur hukum dengan dugaan malpraktik.
Kini, kasus meninggalnya Nanie masih diselidiki aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/3201/X/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 22 Oktober 2023.
(*)