Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Ditemukannya seorang mahasiswa yang tewas di dalam kamar kosnya di Bali masih menyisakan banyak pertanyaan.
Jasad ditemukan di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Korban diperkirakan telah meninggal lebih kurang dua hari sebelum ditemukan.
Melansir Kompas.com (25/11/2023), pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian dan sudah memeriksa 6 orang saksi.
"Sampai saat ini untuk pemeriksaan saksi-saksi masih kami dalami, untuk terkait dari adanya dugaan, masih kami dalami, tentunya kami masih menunggu hasil autopsi," ucap Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Losa Lusiano Araujo.
Jasad mahasiswa berinisial ASN pertama kali ditemukan pada Sabtu (18/11/2023) di pagi hari.
Berdasarkan keterangan pemilik kos, Nyoman Risup Artana, ASN sudah tinggal di kos selama 1,5 tahun.
Pemilik kos juga mengatakan jika ASN dekat dengan anaknya.
"Anak saya teman satu kelasnya. Aldi orangnya baik, ramah tapi pendiam, apa kita tanya dia jawab sebatas itu, tidak ada lagi omongan apa-apa," ujar Risup.
Baca Juga: Pilu, Mahasiswa Asal Tapanuli Tewas di Bali, Pemilik Kos Curiga Banyak Lalat dan Darah
Risup juga menambahkan bahwa di kos-kosan miliknya tak terdapat CCTV.
Dirinya juga mengatakan ASN jarang membawa teman atau keluarganya mampir ke kosnya.
"Tidak ada suara ribut, teman di sebelah kamar korban, Aldi juga sudah dipanggil aparat dan dimintai keterangan."
"Mereka tidak mendengar ada suara teriakan atau hal-hal mencurigakan saat kejadian, biasa-biasa saja," tambahnya.
Dikatakan pemilik kos, orang-orang di sekitar kos ASN tak ada yang mendengar suara teriakan atau hal-hal yang mencurigakan lainnya.
Hingga kini pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk menyimpulkan penyebab kematian mahasiswa asal Tapanuli Utara tersebut.
"Semuanya nanti kami koordinasikan dulu dengan hasil autopsi yang dilakukan oleh RS Bhayangkara Medan. Baru nanti kami bisa simpulkan," ujar Kompol Losa Lusiano Araujo, Kasat Reskrim Polresta Denpasar.
(*)