Grid.ID - Kasus perselingkuhan di Bekasi kembali gegerkan netizen Tanah Air.
Kasus tersebut bahkan sampai viral usai diunggah oleh sang istri sah yakni Aina Aziz Luthfiani di Instagram pribadinya @ainalutfi_ Selasa (28/11/2023).
Usut punya usut, kasus tersebut bermula dari seorang wanita berinisial DNA yang kepergok Aina mengirim chat kepada suaminya.
Hingga singkat cerita, sosok DNA itu kepergok sang istri sah telah berselingkuh dan menjadi pelakor.
Padahal, sebelumnya sosok DNA diketahui bekerja di perusahaan milik sang istri sah.
Dan bermula dari sales yang kemudian diangkat menjadi manajer sales.
Namun siapa sangka, di belakang istri sah, pelakor tersebut malah menusuk dari belakang.
Dengan diam-diam menjalin hubungan terlarang dengan suami korban berinisial SH.
SH dan DNA terlibat dalam hubungan terlarang yang sampai pada tahap menginap di sebuah hotel.
DNA mengakui fakta ini ketika dihadapkan oleh Aina Aziz.
Sang pelakor juga mengakui kepada Aina bahwa mereka sudah tidur bersama atau melakukan hubungan intim tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.
DNA juga mengungkapkan bahwa perbuatan terlarang itu terjadi di daerah Bogor dan Bekasi menurut pengakuan yang dia sampaikan.
"Di Bogor sama Spring Lake, bu," kata DNA pada video yang diunggah oleh Aina.
Sang istri sah juga tampak mencecar dengan bertanya sudah berapa kali sang pelakor berhubungan intim dengan suaminya saat check in di Bogor.
Dan sang pelakor pun mengaku baru sekali, meski akhirnya terungkap sudah sampai 8 kali
"Cuma sekali bu, karena nyampe malam di sana," kata DNA.
Namun usai aksi pelabrakan tersebut, Aina justru mendapatkan surat dari polisi.
Dimana ia dilaporkan oleh sang pelakor dengan kasus penganiayaan karena tak terima telah di labrak.
Dan kini, sang istri sah tak mau tinggal diam dan melaporkan balik DNA dan suami ke polisi dengan pasal perzinahan.
"Suami nya gimana? Suami ku lagi persiapan masuk sel kok, aman guys," pungkas Aina.
Terungkap pula, kejadian pelabrakan tersebut terjadi di bulan Agustus 2022, namun kala itu Aina tak melaporkan ke polisi karena merasa kasihan.
(*)