"Kurang terintimidasi apa uang dan mobil saya kamu bawa lari? Mau gak rasain saya dikejar-kejar cicilan? Rasain air susu saya berhenti anak saya gak bisa nyusu karena stres dan sakit! Rasain bapak saya jatuh di kamar mandi karena jantungan anaknya kamu kibulin? Rasain rumah tangga saya yang tidak harmonis!" lanjutnya.
Lebih lanjut lagi, Jessica merasa mentalnya jatuh lantaran hasil kerja kerasnya hilang akibat penipuan ini.
"Rasain mental saya jatuh sampai harus berulang kali konsultasi ke psikolog! Kamu gak rasain uang hasil kerja saya dari usia 16 tahun kerja pagi sampai pagi kamu ambil? Kamu gak rasain itu semua!!"
Sang artis justru melemparkan tuduhan kepada CSB bahwa dirinya yang seharusnya merasa lebih terintimidasi.
"Tapi ketika saya bertanya kemana uang saya, kamu merasa terintimidasi? Masih mau lapor polisi, apa karena pembelaan kamu untuk nyembunyiin uang-uang saya? Selama uang saya tidak kamu kembalikan, saya akan tetap perjuangkan keadilan sampai kapanpun," tambahnya.
Sontak postingan tersebut pun langsung dikomentari oleh banyak netizen.
"Dunia memang sudah kebolak-balik.. yang salah kok merasa dizalimi, perjuangkan hakmu Jes," tulis @mar***
"Tetap semangat kak @inijedar, tuntas sampai habis, jangan kasih ampun, jangan kasih kendor, doa baik dari kita semua untuk keadilan kak @inijedar. sono yg nipu malah ngerasa diintimidasi, bulsyitt bangett," tulis @v.n***
"Lagian lucu sih ya, masa iya maling gak diteriakin, teriakin dong biar pro, gak ada tuh maling yang dibisik-bisikin," tulis @nin***
Dilansir dari Kompas.com (22/11/2023), dugaan penipuan yang dialami Jessica Iskandar adalah terkait penggelapan 11 unit mobil dan uang sebesar 30.000 dolar atau sekitar Rp 452 juta.
Baca Juga: Ngotot Sebut sang Klien Tak Bersalah, Kuasa Hukum CSB Minta Jessica Iskandar Berikan Fakta
Dugaan penipuan dan penggelapan itu terjadi sekitar April 2022.
Diketahui CSB ditangkap di luar negeri hingga kemudian dipulangkan ke Indonesia untuk menjalani pemeriksaan pada Selasa (21/11/2023).
Penangkapan itu dilakukan atas kerja sama Polri dan Royal Thai Police (Kepolisian Thailand).
(*)