Find Us On Social Media :

Astagfirullah, Santri Pondok Pesantren di Jambi Dibully hingga Alat Vitalnya Terluka, Ayah Korban: Pelaku Nendang Kemaluan Anak Saya!

By Siti M, Senin, 4 Desember 2023 | 20:50 WIB

Bocah pesantren ini jadi korban perundungan senior hingga alami cedera di alat vital, kanan (gambar ilustrasi)

Grid.ID - Aksi perundungan kembali terjadi di pondok pesantren di Kota Jambi.

Seorang santri berinisial APD yang masih duduk di bangku SMP berusia 12 tahun jadi korbannya.

Ya, bocah tersebut dianiaya oleh seniornya sendiri di pesantren hingga mengalami kondisi luka-uka.

Tak cukup sampai di situ, melansir dari Tribunnewsmaker.com Senin (4/12/2023), keluarga korban juga mengatakan bocah tersebut ditendang dan dilukai kemaluannya menggunakan kaki.

Akibat dari aksi perundungan itu, korban yang cidera di bagian kelaminnya langsung dilarikan ke RSUD Raden Mattaher, Jambi.

Orang tua korban, Rikarno Diwi bahkan mentakan kemaluan anaknya itu digesek keras dengan kaki pelaku.

"Prakteknya itu mulut anak saya di tutup, tangannya dipegang kakinya juga dipegang secara kuat dipaksa, terus kaki pelaku itu nendang kemaluan anak saya," beber Rikarno.

Bahkan meski kala itu korban sudah tak berdaya dan kesakitan, pelaku tak berhenti.

Dan malah lanjut menginjak perut anaknya itu.

"Luka lebam dikanan kiri paha, kemaluan sampai testisnya atau biji kemaluannya bengkak dan diperut juga," imbuh Rikarno.

Rikarno juga menyebut sosok pelaku pembully anaknya itu adalah senior yang sudah lulus.

Baca Juga: Viral Jalur Bully Adik Kelas hingga Hampir Diamuk Massa, Siswa SMP di Cilacap Ini Ternyata Sering Bikin Konten Sok Agamis di FB

namun kini mengabdi di pondok pesantren itu.

"Pelaku sudah lulus sekolah SMA, sedangkan anak saya masih kelas 7 SMP," ungkap Rikarno.

Kasus tersebut pun sempat viral usai diunggah akun Instragram @ndorobei.officiall.

Yang memperlihatkan video saat korban sudah tak berdaya.

Sebelumnya, korban juga diketahui sempat menelopon ayahnya dan meminta untuk dijemput.

"Yah, kalau ayah tidak mau menyesal jempu saya sekarang," kata korban saat itu.

Terungkap pula, ternyata kejadian pembullyan tersebut bukan pertama kali dialami korban.

"Pada bulan 9 pertama kali, sampai urat saraf dibelakang ini terjepit hingga bahu belakang bengkak tapi pelaku berbeda dan dilain tempat," beber Rikarno.

"Sudah sering mendapatkan perlakuan itu, cuma pihak pondok berpesan kepada murid bahwa menceritakan ke orang tua yang bagus-bagus saja yang jelek tidak usah," imbuhnya.

Baca Juga: Viral Bocah SMP di Cilacap Diseret dan Ditendang, Pelaku Bully Nyaris Diamuk Massa hingga Polisi Terjunkan 120 Personil

(*)