Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Penulis Maman Suherman mengaku bahwa ia pernah diminta untuk menandatangani buku bajakan.
Peristiwa itu terjadi saat acara penandatanganan buku atau book signing yang ia gelar.
Menurut ceritanya, dari setiap 10 buku yang ia tanda tangani, ada 3-4 buku bajakan.
Meski demikian, pria 58 tahun ini tetap menandatangani buku bajakan tersebut lalu membisikkan pemilik buku bahwa buku yang ia miliki bukanlah buku asli.
Maman juga akan bertanya kepada si pemilik buku berapa uang yang ia keluarkan untuk membeli buku tersebut.
"Kalau ada antrean untuk minta tanda tangan saya dari 10 yang antre, ada 3 dan 4 yang megang buku bajakan. Saya cuma membisikkan saya tanda tangani ini buku bajakan kamu beli berapa ini? Rp 20-30 ribu," kata Maman dalam konferensi pers Semesta Buku di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).
Pria yang akrab disapa Kang Maman ini menyatakan bahwa ia tidak akan menyerah dengan pembajakan.
Sebagai seorang penulis, ia justru merasa harus melawan pembajakan dengan aktif mengkampanyekan pentingnya membeli buku asli.
Dengan membeli buku asli, tentunya hal itu sudah sangat berkontribusi dalam menghidupkan penulis dan penerbit.
"Cara melawannya (pembajakan) adalah mengkampanyekan hal-hal seperti ini," ujar Maman.
"Kalau kamu beli buku yang tersisa digudang kamu dapat buku asli, penulis tetap hidup dan industri perbukuan tetap hidup daripada toko bajakan, itu perlawanan," pungkasnya.
Baca Juga: Pakeeet! Kebahagiaan Kecil di Tengah Pandemi
Karena itulah Kang Maman sangat menyambut baik adanya festival Semesta Buku yang digelar oleh Gramedia.
Dengan adanya festival buku dengan harga terjangkau seperti ini, tentunya akan mengikis jarak antara manusia dan buku.
Menurutnya, permasalahan literasi sebenarnya bukanlah tentang minat baca, melainkan akses manusia terhadap buku yang jauh.
"Jadi bukan persoalan nggak punya minat baca, tapi persoalannya adalah akses antara buku dan manusia yang jauh. Semesta Buku adalah cara untuk mendekatkan buku dengan manusia," pungkasnya.
Sebagai informasi, Maman Suherman adalah seorang penulis yang telah menulis beberapa judul buku.
Di antaranya adalah Matahati (2012), Bokis 1: Kisah Gelap Dunia Seleb (2012), dan Bokis 2: Potret Para Pesohor (2013), Re: (2014), Notulen Cakeppp (2014), Virus Akal Bulus (2014), Notulen Cakeppp 2 (2015), dan 99 Mutiara Hijabers (2015), dan peRempuan (2016).
Tak hanya itu, pria yang sempat menjadi jurnalis ini juga dikenal sebagai notulen dalam acara Indonesia Lawak Klub.
Festival Semesta Buku akan berlangsung mulai hari ini hingga hari Minggu,10 Desember 2023 di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakara Pusat.
(*)