Sebelum kejadian ditemukannya empat jasad anak yang meninggal di kontrakan, P sempat dilaporkan kakak iparnya atas dugaan KDRT kepada istrinya.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, motif pembunuhan dan KDRT ini diduga terjadi karena masalah ekonomi dalam keluarga.
Berdasarkan keterangan dari Ketua RT 04 Kelurahan Jagakarsa, Yacob mengatakan bahwa P merupakan seorang pengangguran dan menyewa rumah di lingkungannya.
Yacob menjelasakan sebelumnya P pernah bekerja sebagai sopir namun memutuskan untuk berhenti.
"Tadinya sopir, sekarang menganggur. Kalau istrinya kerja, tapi enggak tahu di mana," kata Yacob.
Hal ini membuat perekonomian keluarganya kesulitan dan hanya bisa mengandalkan pendapatan dari pekerjaan istrinya.
Selain itu, akibat P menganggur, keluarganya tidak mampu membayar kontrakan yang akhirnya menunggak hingga enam bulan.
"Sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia (P) bayar," jelasnya.
(*)