Find Us On Social Media :

Miris! Dokter Kandungan Ini Nekat Suntikkan Spermanya ke Para Pasien, 102 Orang Kaget Ternyata Saudaraan, Tes DNA Jadi Bukti

By Widy Hastuti Chasanah, Jumat, 8 Desember 2023 | 21:07 WIB

Miris! Dokter Kandungan Ini Nekat Suntikkan Spermanya ke Para Pasien, 102 Orang Kaget Ternyata Saudaraan, Tes DNA Jadi Bukti

Baca Juga: Dituduh Terima Duit Sogokan, Chef Juna Malah Ngakak hingga Bongkar Rahasia Kemenangan Belinda MCI 11: Nggak Mempan!

Dampak dari perbuatan Jan Karbaat ini menjadi nyata ketika seorang pria bernama Martij menemukan bahwa ada 102 orang dengan DNA yang identik dengan dirinya, menjadikan mereka saudara-saudara kandung.

Hasil tes DNA yang dilakukan oleh 102 individu tersebut membenarkan temuan Martij, dan diperkirakan jumlah saudara-saudaranya masih bisa bertambah.

Menurut keterangan Martij yang dikutip dari eva.vn, baru-baru ini ia dihubungi oleh seorang gadis berusia 19 tahun yang menyatakan memiliki DNA yang sejajar dengan dirinya.

Martij sendiri baru mengetahui bahwa ia bukan anak kandung ayahnya sejak 10 tahun lalu, meskipun awalnya orangtuanya berencana mengungkapkan fakta tersebut saat Martij berusia 18 tahun.

Pembongkaran rahasia tersebut terpaksa dilakukan lebih awal karena kematian ibu Martij dalam kecelakaan saat ia berusia 16 tahun.

Meskipun orangtua Martij merasa dibohongi oleh dokter, Martij sendiri mengaku tidak terlalu kaget dengan kenyataan tersebut.

Ia menerima fakta bahwa dokter telah bertindak tidak etis, tetapi mencoba melihat sisi positif dengan merasa memiliki gen yang kuat.

Martij, seorang ayah dua anak, menjelaskan bahwa ia dan ratusan saudara-saudaranya memiliki banyak kesamaan dalam berbagai aspek, mulai dari penampilan hingga minat. Hampir seluruh saudara-saudara Martij menunjukkan kecerdasan otak dan memiliki profesi yang mentereng, termasuk menjadi dokter atau anggota direksi perusahaan besar.

Saat ini, Martij dan ratusan saudaranya telah terhubung melalui grup WhatsApp (WA), di mana mereka terkadang membahas motif di balik tindakan kriminal Jan Karbaat. Diskusi mereka mencakup pertanyaan apakah kejahatan ini dilakukan karena kurangnya teknologi pembekuan sperma pada masa lalu atau mungkin karena keinginan besar untuk mendapatkan keuntungan finansial.