Selama ini, ia diam-diam menggunakan spermanya untuk melakukan kehamilan terhadap para pasiennya di klinik IVF miliknya di Rotterdam, Belanda.
Akibat perbuatan Jan Karbaat ini, Martij menemukan bahwa ada 102 orang lain yang memiliki DNA yang sama dengannya, artinya, Martij memiliki 102 saudara.
Hal ini terbukti setelah 102 orang tersebut melakukan tes DNA.
Martij menduga jumlah saudaranya tersebut masih akan bertambah.
Menurut laporan dari eva.vn, Martij juga sempat dihubungi oleh seorang gadis berusia 19 tahun yang mengatakan bahwa DNA-nya cocok dengan Martij.
Martij sendiri mengetahui bahwa ia bukan anak kandung ayahnya sejak 10 tahun yang lalu.
Awalnya, orangtua Martij berencana untuk mengungkapkan fakta tersebut saat Martij berusia 18 tahun, tetapi kematian ibunya dalam kecelakaan saat Martij berusia 16 tahun membuat ayah Martij merasa perlu untuk segera mengungkapkan kenyataan tersebut.
Saat mengetahui hal ini, Martij mengaku tidak terlalu terkejut karena sebelumnya ia sudah merasa ada perbedaan antara dirinya dan ayahnya. Ia akhirnya menerima kenyataan ini.
"Orangtua sayang merasa dibohongi oleh si dokter, tapi bagi saya itu tidak terlalu buruk.
Memang ini bukan sesuatu yang baik karena si dokter bertindak tidak etis.
Tapi saya mencoba melihat sisi positifnya dan saya memiliki gen yang kuat," ungkap Martij.