Find Us On Social Media :

Kelewat Ngawur? Dokter Kandungan Ini Nekat Suntikkan Spermanya ke Pasien, Kini Punya 102 Anak dan Terbongkar Gegara Sosok Ini

By Siti M, Sabtu, 9 Desember 2023 | 20:50 WIB

Dokter du Belanda diam-diam suntikkan spermanya ke para pasien, 102 orang syok ternyata saudaraan 

Grid.ID - Aksi seorang dokter bernama Jan Karbaat ini sungguh tak patut untuk dicontoh.

Sebagai dokter kandungan, ia justru memanfaatkan keahliannya untuk menipu.

Dimana ia diketahui dengan sembrono membuat ratusan orang memiliki satu ayah biologis yakni dirinya.

Orang-orang tersebut bahkan tak tahu mereka bersaudara dan telah menjadi korban dokter Jan Karbaat.

Kasus tersebut pun terbongkar bermula dari sosok pria bernama Martij Van Halen asal Belanda yang menaruh curiga.

Dimana saat dewasa, ia merasa tak mirip dan memiliki banyak perbedaan dari ayah kandungnya sendiri.

Termasuk dalam hal wajah dan kebiasaan.

Ternyata, ayah biologis Martij van Halen bukanlah orang yang telah hidup bersamanya sejak kecil.

Martij ternyata terbentuk dari sperma seorang pria yang bukan ayahnya.

Sosok di balik kejadian itu adalah seorang dokter kandungan bernama Jan Karbaat.

Melansir dari eva.vn pada Jumat (8/12/2023). Jan Karbaat, seorang dokter kandungan terkenal di Belanda.

Baca Juga: Firasatnya Terbukti! Dokter Forensik Ini Pernah Beri Clue Soal Pelaku Pembunuhan hingga Dimimpiin oleh Korban Subang: Minta Tolong

Selama ini, ia diam-diam menggunakan spermanya untuk melakukan kehamilan terhadap para pasiennya di klinik IVF miliknya di Rotterdam, Belanda.

Akibat perbuatan Jan Karbaat ini, Martij menemukan bahwa ada 102 orang lain yang memiliki DNA yang sama dengannya, artinya, Martij memiliki 102 saudara.

Hal ini terbukti setelah 102 orang tersebut melakukan tes DNA.

Martij menduga jumlah saudaranya tersebut masih akan bertambah.

Menurut laporan dari eva.vn, Martij juga sempat dihubungi oleh seorang gadis berusia 19 tahun yang mengatakan bahwa DNA-nya cocok dengan Martij.

Martij sendiri mengetahui bahwa ia bukan anak kandung ayahnya sejak 10 tahun yang lalu.

Awalnya, orangtua Martij berencana untuk mengungkapkan fakta tersebut saat Martij berusia 18 tahun, tetapi kematian ibunya dalam kecelakaan saat Martij berusia 16 tahun membuat ayah Martij merasa perlu untuk segera mengungkapkan kenyataan tersebut.

Saat mengetahui hal ini, Martij mengaku tidak terlalu terkejut karena sebelumnya ia sudah merasa ada perbedaan antara dirinya dan ayahnya. Ia akhirnya menerima kenyataan ini.

"Orangtua sayang merasa dibohongi oleh si dokter, tapi bagi saya itu tidak terlalu buruk.

Memang ini bukan sesuatu yang baik karena si dokter bertindak tidak etis.

Tapi saya mencoba melihat sisi positifnya dan saya memiliki gen yang kuat," ungkap Martij.

Baca Juga: Rajin Setor Sperma hingga Dijuluki 'Sperminator', Pria Tersubur di Eropa Ini Jadi Ayah dari 106 Bayi!

Ayah dari dua anak ini menyatakan bahwa dirinya dan ratusan saudara lainnya memiliki banyak kesamaan, mulai dari penampilan hingga minat.

Hampir semua saudara Martij memiliki kecerdasan yang luar biasa dan profesi mereka juga sangat menonjol, dari dokter hingga anggota direksi di perusahaan besar.

Saat ini, Martij dan ratusan saudaranya sudah terhubung dalam sebuah grup WhatsApp. Mereka terkadang membicarakan motif di balik kejahatan besar yang dilakukan oleh Jan Karbaat.

Apakah mungkin karena pada masa lalu belum ada teknologi untuk membekukan sperma sehingga Jan Karbaat menyuntikkan spermanya pada pasien yang sangat ingin memiliki bayi?

Atau mungkin juga Jan Karbaat memiliki motif untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

"Mungkin karena teknologi untuk menggunakan sperma beku saat itu belum ada.

Mungkin pendonor tidak datang dan ada wanita di klinik yang sangat ingin punyabayi.

Bisa juga untuk ego dan keuntungan finansial." ujar Martij

Dan kini, setelah mengetahui asal-usulnya, Martij merasa cemas tentang masa depan kedua putrinya.

Baca Juga: Rajin Donor Sperma Sejak Kuliah, Pria ini Ngaku Punya 96 Anak dan Datangi Satu per Satu: Mereka Bermata Biru

Ia khawatir bahwa kedua putrinya mungkin saja menikah dengan orang dari garis keturunan yang sama dengannya.

Oleh karena itu, Martij sudah mulai mengomunikasikan hal ini pada kedua putrinya sejak mereka masih kecil.

Ia meminta agar kedua anaknya itu berhati-hati dalam memilih pasangan hidup di masa mendatang.

(*)