"Anak saya itu awalnya bersekolah seperti biasa. Pergi pagi, biasa kalau Jumat itu sekolah nya cepat pulang.
Saya juga sempat menanyakan kepada kawan-kawannya, katanya anak saya lagi ikut ekstrakurikuler," kata Udin selaku ayah korban.
Setelahnya, ayah korban mendapat mendapat telepon dari nomor sang anak.
"Bunyilah hp dia, kebetulan nomor anak saya yang manggil, saya angkat rupanya yang ngomong itu ibu-ibu ngasih tahu kondisi dan posisi anak saya," ungkap Udin.
Tanpa pikir panjang, orang tua korban lantas langsung menuju ke kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.
Dan mendapati anaknya sudah tak sadarkan diri dengan tatapan kosong.
Dari alat vital korban juga keluah darah.
Udin lantas curiga dengan salah seorang laki-laki, dan sosok tersebut mengaku bahwa ia lah yang membawa korban ke kos itu.
Korban pun dibawa ke klinik, dan teman laki-lakinya diserahkan ke Plsek atas dugaan kasus rudapaksa.
Keesokan harinya korban kembali kejang-kejang, mulut dan hidungnya mengeluarkan busa. Kemudian, keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Haji Adam Malik.
Namun, setibanya di sana korban pun dinyatakan meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menjelaskan bahwa, saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan pihak kepolisian
(*)