Pihaknya mengaku untuk bisa mengumpulkan uang, Ahmad harus menyisihkan setengah uangnya dari jualan sapu ijuk.
"Jadi, Pak Ahmad ini dengan Rp 8 Ribu disisihkan Rp 4 ribu, itu untuk membangun sekolah?" tanya pembawa acara.
"Iya, untuk membangun sekolah," jawab Ahmad.
Sementara itu dilansir dari laman Kompas.tv, perjuangan yang dilalui Ahmad merupakan bentuk keprihatinannya terhadap nasib pendidikan anak-anak di desanya.
Tak hanya berjuang seorang diri, Ahmad juga dibantu 12 rekannya yang juga seorang guru.
Diketahui Ahmad sudah mulai membangun sekolah sejak tahun 2020 lalu.
Hingga kini setidaknya ada 76 siswa terdaftar sebagai murid di sekolah yang dibangunnya itu.
(*)