"Buat aku sendiri film ini punya keterikatan kuat. Karena auto membayangkan kesalahan-kesalahan masa lalu. Semoga benar-benar bikin tobat berjamaah," harapnya.
Slamet Rahardjo yang menjadi tetua dalam film ini mengaku antusias.
"Ini gambaran bahwa tak ada manusia yang sempurna, yang bisa luput dari dosa. Siksa Neraka mengajarkan kita untuk selalu waspada," katanya.
CGI Telan Rp5 Miliar
Siksa Neraka menghabiskan biaya produksi kurang lebih Rp 5 miliar untukk CGI.
CGI di film ini, menurut sutradara Anggy Umbara adalah film yang paling banyak menyedot biaya editing.
"Visual neraka membutuhkan sentuhan yang detail, karena kami ingin memberikan terapi kejut bagi penonton. Hampir semua siksaan mengerikan di dalam komik, divisualkan ke dalam film," ujar Produser Dheeraj Kalwani.
"Mungkin yang paling sulit dalam pembuatannya adalah ketika para penghuni neraka dimasukkan dalam lautan Lava, serta di dibunuh dan disantap binatang-binatang beracun raksasa," tegasnya.
Anggy mengerahkan semua kemampuannya secara maksimal untuk film Siksa Neraka.
"Karena tidak ada yang pernah ke neraka, jadi kita pakai pendekatan-pendekatan di Al Quran semaksimal mungkin untuk memberi gambaran tentang neraka," katanya.