Grid.ID - Keluarga Umi Pipik diketahui dulu sempat dilanda musibah.
Yakni tatkala rumah yang ditinggalinya di kawasan Bintaro terbakar pada Juni 2014 silam.
Gegara hal tersebut, Umi Pipik dan anak-anaknya harus tinggal berpindah-pindah.
Sebelum akhirnya kini menetap di rumah barunya yang berlokasi di Cibubur.
Meski begitu, kenangan saat istananya dilalap si jago merah masih lekat di ingatan ibunda Abidzar Al Ghifari itu.
Melansir dari tayangan kanal YouTube Alanabi Channel yang diunggah Jumat (15/12/2023), Umi Pipik menceritakan momen saat kebakaran tersebut terjadi.
Yakni tatkala ia terbangun karena alarm, dan mulai merasakan hawa panas seperti di panggang.
Istri mendiang ustaz Jefri Al Buchori (Uje) itu sendiri, diketahui saat itu sedang berada di kamar dengan AC menyala.
"Terbangun saat pasang alarm, situasi kamar kok saya kayak dipanggang ya? Karena AC nyala tapi panasnya luar biasa," ungkap Umi Pipik.
Dalam kondisi yang masih setengah sadar, wanita bernama asli Pipik Dian Irawati itu lantas melihat asap yang mulai masuk melalui sela-sela pintunya.
Alhasil, Umi Pipik pun langsung bergegas membuka pintu kamar.
Dan ya, apik yang berkobar terlihat sudah mulai merembet ke kamar anak-anaknya.
Api sendiri muncul pertama kali dari ruang tamu.
Yang kemudian menjalar ke atas hingga sampai ke kamar Umi Pipik.
Kepungan api tersebut bahkan membuat hawa dan tubuh Umi seperti disangrai.
"Dibakarnya dari ruang tamu, terus ke atas, kamar saya seperti disangrai," ujar Umi Pipik.
"Saya bisa merembet tanpa alas kaki, itu panasnya luar biasa," imbuhnya.
Panik, Umi langsung membawa anak-anaknya keluar rumah melalui balkon kamar.
Namun saat akan loncat, Abidzar baru tersadar bahwa adiknya yang bernama Bilal masih berada di dalam kamar.
Mengetahui hal tersebut, Umi Pipik langsung balik ke kamar dan menjemput Bilal.
Beruntung, Umi dan anak-anaknya akhirnya berhasil loncat dari balkon satu per satu atas pertolongan Allah.
"Dari lantai saya ada kanopi, baru loncat ke bawah.
Kalau bukan karena Allah, saya sudah mati," ungkap Umi Pipik.
Api sendiri saat itu diceritakan Umi sudah melahap rumah hampir sama dengan ketinggian rumah.
Bahkan mustahil bagi ia dan anak-anak bisa loncat dari balkon.
"Allah punya cara mustahil lagi, yang menurut kita ini udah mustahil buat selamat," kata Umi Pipik.
Kendati demikian, Umi Pipik merasa bersyukur ia dan anak-anak bisa berhasil selamat.
Meski tak dipungkiri, rasa trauma akibat kejadian itu masih dirasakannya hingga sebulan usai kejadian.
"Hampir sebulan aku trauma, dengar mobil pemadam kebakaran, aku tutup kuping, dengar berita kebakaran, aku teriak. Nggak sanggup," tandas Umi Pipik.
(*)