Laporan wartaaan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan pencapaian 10 tahun kinerja Kementerian Perhubungan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Di antara pemaparan tersebut, yakni popularitas Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung yang telah beroperasi.
Menhub menyebut bila popularitas Whoosh bisa setara dengan kereta cepat di negara lain.
"Kereta cepat satu challenge bagi Kementeria Indonesia, khususnya Kementerian Perhubungan. Alhamdulillah sekarang jadi suatu kebanggaan, apalagi namanya cukup unik," kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Perhubungan yang Grid.ID hadiri di Kantor Kementerian Perhubungan RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).
"Jadi yang membanggakan kalau ke Singapura atau Malaysia atau Thailand mereka tanya bukan kereta cepat, Whoosh-nya di mana? Jadi Whoosh sama populernya dengan Shinkansen dan TGV," ucapnya.
Lebih lanjut, kini Kereta Cepat Whoosh sudah menjadi sebuah moda transportasi andalan.
Bahkan, disebut salah satu yang berhasil menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.
"Tidak ada orang yang mengatakan, kok ini Whoosh jelek."
"Tinggal kita mengawal bagaimana Whoosh ini berjalan dengan baik," tuturnya.
Dilansir Grid.ID dari lama Kompas.tv, sejak dua bulan melayani 1.869 perjalanan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh sudah mencatatkan tingkat ketepatan waktu keberangkatan hingga mencapai 99,9 persen.
"Kereta cepat Whoosh tidak hanya mempersingkat waktu perjalanan, tapi juga dan memiliki ketepatan waktu perjalanan yang sangat baik," kata GM Corporate Seceretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa dalam keterangan resmi, Senin (18/12/2023).
Baca Juga: Konser 3 Dekade Perjalanan Cinta Ari Lasso Dihadiri Menteri Prabowo Subianto dan Budi Karya Sumadi
Adapun Kementerian Perhubungan setiap tahun rutin mengadakan Jumpa Pers Akhir Tahun.
Khusus tahun ini, bekerja sama dengan Harian Kompas, Jumpa Pers Akhir Tahun memaparkan highlight capaian 10 tahun kinerja Kementerian Perhubungan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dibandingkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
(*)