Akibatnya, penderita merasa sulit percaya diri hingga berpengaruh ke kinerja di sekolah maupun di tempat kerja.
ADHD dibagi menjadi dua yakni dominan inatentif dan hiperaktif impulsif.
Penderitanya bisa jadi ceroboh, sulit teroganisir, mudah terganggu sampai sering mengalami kehilangan barang, sulit menunggu giliran, gelisah sampai suka menginterupsi aktivitas dan pembicaraan orang lain.
ADHD harus didiagnosa secara medis oleh psikolog maupun psikiater lewat riwayat hidup, wawancara serta skala peringkat ADHD.
(*)