Tradisi ini hanya diikuti oleh para gadis dan pria yang masih perjaka dan dilaksanakan pada hari Rabu antara bulan Oktober dan Desember.
Dalam tradisi ini, para gadis dirias sejak pagi dan rambutnya ditata dengan konde bambu serta dihias bunga kenanga.
Sementara para pria akan mengenakan pakaian serba hitam serta ikat kepala.
Mereka diarak dari rumah kepala desa dan ditonton oleh warga setempat.
(*)