Bahkan, GS juga kerap meneror rumah Oci dengan melakukan pengrusakan terhadap rumah korban.
Imbasnya, orang tua korban mengalami kerugian mencapai Rp 10 juta.
Kasus ini viral di media sosial bermula dari unggahan akun TikTok yang membagikan video dan juga teks kronologi kejadian tersebut.
Akun tersebut meminta agar kasus terhadap seorang anak SMA di Tasikmalaya ini diviralkan karena sudah sangat mengganggu.
Hal ini pun viral kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Tasikmalaya dan langsung meringkus pelaku teror terhadap siswi SMA tersebut.
Motif Meneror Korban
Saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polsek Tawang, Polres Tasikmalaya Kota, pria berinisial GS itu membantah melakukan teror kepada korban.
GS mengaku sebelumnya sering mengantar jemput korban ke sekolah sejak setahun belakang.
Namun, ia kecewa karena dilarang memiliki hubungan dengan korban berinisial RY oleh orang tuanya.
"Saya sudah hampir setahun sering antar jemput.
Tapi kemudian oleh orangtuanya saya dilarang (antar jemput)," katanya dalam video yang diunggah akun TikTok PolresTasikKota.