Grid.id - KA Turangga jurusan Surabaya - Bandung bertabrakan dengan KA Commuter Line relasi Padalarang, Cicalengka.
Kejadian mengerikan itu terjadi pada Jumat (5/1/2024) pada pukul 06.30 WIB.
Melansir Kompas.com, kecelakaan itu terjadi di rel tunggal Kilometer 180, tepatnya antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka.
Seorang saksi mata yakni Heri Aliyudin mengungkapkan dugaan penyebab kecelakaan tersebut.
Menurut Heri, kereta commuter seharusnya berhenti terlebih dahulu.
Namun bukannya berhenti, kereta itu tetap berjalan sampai akhirnya menabrak.
"Kalau ngobrol dengan penduduk sini harusnya kereta lokal itu berhenti dulu, tapi enggak. Tidak tahu kekeliruan dari mana, tapi kereta itu tetap jalan," katanya.
Heri melanjutkan bahwa seharusnya ada sinyal sebelum dua kereta itu lewat.
Sinyal itu bertujuan agar salah satu kereta berhenti.
Baca Juga: Innalillahi, Masinis Jadi Korban Meninggal dalam Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka Bandung
"Kata penduduk biasanya ada sinyal itu sinyal enggak ngangkat katanya. Ada sinyal manual nah ini enggak jalan. Menurut penduduk kalau ada sinyal ada yang ngangkat salah satu sehingga ada yang dari arah berlawanan itu dia berhenti dulu," tambahnya lagi.
Melansir dari Tribun Jabar, hingga kini ada tiga korban tewas dalam kecelakaan adu banteng KA Turangga vs Commuter Bandung Raya tersebut.
Ketiga korban itu ialah Julian Dwi Setiono, masinis KA Commuter Bandung Raya, Ponisa, Asisten Masinis KA Commuter Bandung Raya serta Andrian, pramugara KA Turangga.
Kecelakaan itu juga menyebabkan 8 perjalanan kereta api dialihkan lewat Purwokerto dan 19 perjalanan kereta api lainnya terdampak.
(*)