Legenda lain juga menyebutkan bahwa kue keranjang memiliki kaitan dengan legenda Nian, makhluk buas yang menyerang desa setiap tahun.
Konon, kue keranjang adalah salah satu alat untuk menenangkan Nian karena kata "gao" dalam nian gao memiliki pengucapan yang mirip dengan kata yang berarti "tinggi" atau "naik" dalam bahasa Tionghoa.
Kata ini juga melambangkan pertumbuhan dan kemakmuran.
Kue keranjang yang terbuat dari bahan dasar ketan menunjukkan harapan untuk kehidupan yang erat dan keluarga yang bersatu.
Proses pembuatannya yang melibatkan waktu dan ketelatenan juga mencerminkan nilai-nilai kesabaran dan kerja keras yang dihargai dalam budaya Tionghoa.
Saat ini, kue keranjang menjadi hidangan khas yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek.
Di samping rasa manis dan kenyalnya, kue ini membawa pesan positif tentang harapan untuk masa depan yang cerah.
Kue keranjang tidak hanya menyatukan keluarga dalam merayakan Tahun Baru Imlek, tetapi juga menyimpan kekayaan nilai-nilai tradisional yang turun-temurun.
(*)