Dirinya mengatakan bahwa saat terjadi banjir bandang, ia telah menitipkan anaknya di rumah kakaknya yang berlantai dua.
Sementara ia sedang berada di rumah bersama dengan sang ibu.
"Biasanya banjir bertahap dan paling tinggi sekitar 1 meter. Tapi banjir kemarin, tiba-tiba air tinggi. Saya sudah naik ke tempat tinggi di rumah, air terus naik," ucapnya.
Ia juga mengaku sampai harus jebol genteng dan naik ke atasnya lantaran air terus naik.
Saat itu ia pun dibantu oleh tetangganya untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
"Alhamdulillah selamat, malam kemarin saya mengungsi di SMPN 1 Dayeuhkolot, sekarang di rumah saudara," ujarnya.
(*)