Menyajikan ikan yang tidak utuh, seperti ikan yang dipotong-potong, harus dihindari karena bunyi "duàn" (memotong) mirip dengan kata "duàn" (putus).
Hal ini dianggap membawa keberuntungan yang terputus-putus.
Tidak hanya itu, ikan tanpa ekor dan kepala juga dianggap tabu disajikan.
Orang Tionghoa percaya jika segala hal memiliki titik awal, dilambangkan kepala, serta titik akhir, disimbolkan ekor.
Kalaupun memakan ikan utuh saat Imlek, ada aturan khusus yang harus diikuti.
Seperti tidak membalik ikan sebelum selesai disantap karena dianggap sebagai usaha yang terbalik.
Hal ini jika nekat dilakukan dipercaya akan membuat usaha bangkrut.
3. Ayam Utuh
Ayam utuh dihindari karena bunyi "zhěng zhī" mirip dengan kata-kata yang berarti "tidak dapat diubah" atau "tidak bergerak maju".
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa ini dapat membawa stagnasi atau kesulitan dalam hidup.
Selain itu, sayap ayam juga tak boleh disajikan saat perayaan Imlek karena dianggap membawa kesialan di tahun depan.