Find Us On Social Media :

Nasib Malang Menimpa 20 Siswa SD di Lombok Timur yang Diduga Mengalami Keracunan Usai Menyantap Abon Ikan Seharga Rp 1000

By Mardyaning Christ Cahyarani, Kamis, 18 Januari 2024 | 18:06 WIB

20 Siswa SD di Lombok Timur diduga mengalami keracunan setelah makan abon ikan

Laporan Wartawan Grid.ID, Mardyaning Christ Cahyarani

Grid.ID - Nasib malang menimpa 20 siswa di Lombok Timur yang diduga mengalami keracunan massal.

Dikutip dari laman Tribuntrends.com pada Kamis (18/01/2024), peristiwa ini terjadi dan menimpa siswa Sekolah Dasar (SD) 3 Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman membenarkan adanya kejadian ini dan pihaknya mengungkap sebanyak 20 siswa mengalami keracunan.

"Iya, benar laporan yang kami terima ada 20 orang siswa mengalami keracunan massal," ungkapnya.

Pihaknya menjelaskan kasus ini berawal saat para siswa mengkonsumsi abon ikan yang dijual oleh salah satu temannya.

"Dugaan sementara disebabkan oleh mengkonsumsi abon ikan tongkol yang dijajakan oleh salah seorang siswa. Setelah itu siswa tersebut mengalami pusing dan mual-mual," kata Nikolas.

Sementara itu dikutip dari laman Kompas.com, berdasarkan data yang dihimpun abon ikan ini buat oleh Rumiwang (55) yang merupakan nenek dari salah satu siswa.

Tak hanya itu, abon ikan yang dijualkan ini dihargai Rp 1.000 setiap bungkusnya.

"Abon dari ikan tongkol dijual seharga Rp 1.000 per bungkus yang dibuat oleh ibu Rumiwang seorang wiraswasta," jelas Nikolas.

Baca Juga: Kiano Tiger Wong Masuk Rumah Sakit, Baim Wong Duga Ada Indikasi Keracunan: Trombositnya Turun

Humas Polres Lombok Timur kembali menjelaskan sampel abon ikan milik Rumiwang akan dilakukan uji laboratorium oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kota Mataram.

"Sisa dari abon ikan yang belum sempat terjual dan dikonsumsi telah diambil oleh PKM Keruak dan selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium di Mataram," kata Nikolas.

Hingga saat ini, 8 korban masih dirawat di Puskesmas Keruak.

Sementara 12 lainnya yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Patuh Karya, kini telah dipulangkan dan melakukan rawat jalan.

Saat kejadian, 20 siswa yang diduga mengalami keracunan massal sempat mengalami gejala mual hingga mata yang memerah.

"Korban mengalami mata merah, kulit gatal dan sakit perut," jelas Nikolas.

(*)